Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Meroket, Warga Lebanon Jadi Vegan

Kompas.com - 07/07/2021, 11:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIRUT, KOMPAS.com – Saat beberapa orang memilih menjadi vegan demi gaya hidup sehat dan kesadaran tentang masalah iklim, orang-orang di Lebanon menganut veganisme karena keadaan.

Banyak warga di Lebanon menjadi vegan karena mereka tidak mampu membeli daging atau ayam yang harganya semakin meroket.

Penyebabnya adalah, negara tersebut menghadapi krisis parah yang membuat lebih dari setengah populasinya terjerumus ke dalam jurang kemiskinan.

Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Artileri ke Lebanon untuk Balas Hezbollah Pendukung Palestina

Akibat krisis tersebut, nilai mata uang Lebanon merosot 90 persen dalam kurun waktu dua tahun ini sehingga membuat harga-harga komoditas semakin melonjak.

Di sisi lain, pendapatan warga Lebanon bukannya naik tapi justru menurun sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (6/7/2021).

Veganisme merupakan gaya hidup yang menolak mengonsumsi produk hewan dan turunannya. Orang yang mempraktikan veganisme disebut vegan.

Vegan benar-benar tidak mengonsumsi produk hewani apa pun, bahkan menghindari produk turunan hewan seperti pakaian berbahan kulit dan produk kosmetik dari binatang.

Baca juga: Israel Tembakkan Artileri ke Lebanon Setelah Ditembak Roket

Bukan berlandaskan pada kesadaran itu, warga Lebanon jadi vegan karena tuntutan keadaan.

Menurunnya jumlah pendapatan bahkan memaksa personel militer memotong anggarannya untuk membeli daging.

"Ada banyak masalah di negara ini, bahkan tentara tidak mampu membeli daging dan ayam yang cukup," kata Camille Madi, Direktur Basecamp, sebuah asosiasi yang mendistribusikan makanan kepada yang membutuhkan.

Sejak terjadi ledakan di pelabuhan Beirut tahun lalu, Basecamp telah terjun untuk mendistribusikan paket makanan harian cukup protein kepada yang membutuhkan.

Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah sumbangan yang mereka terima menyusut. Di satu sisi, harga-harga protein hewani justru naik. Kini mereka membutuhkan solusi.

Baca juga: Di Lebanon, Puluhan Ton Ikan Mati Terdampar, Bau Busuk Menguar

Sekarang asosiasi tersebut hanya mampu mendsitribusikan paket makanan sebanyak satu hingga tiga kali dalam sebulan kepada mereka yang membutuhkan.

Kini, Basecamp menjalin kerja sama Pusat Sosial Vegan Lebanon, organisasi yang mempromosikan veganisme, dalam memberikan bantuan makanan.

Terbaru, kedua lembaga tersebut menyalurkan paket makanan di daerah Karantina Beirut, daerah yang paling parah terdampak ledakan di Beirut.

Saat mengirimkan kotak bantuan, anggota Pusat Sosial Vegan Lebanon juga mengampanyekan kesadaran tentang makanan vegan dan mengapa itu bisa menjadi solusi untuk saat ini.

Baca juga: Mobil Listrik Pertama Lebanon Diluncurkan di Tengah Krisis Ekonomi Sejak 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com