Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Media Sosial Pro-Trump Diretas, Padahal Trump Belum Gabung

Kompas.com - 06/07/2021, 15:22 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gettr, situs media sosial baru yang diluncurkan oleh sekutu mantan Presiden AS Donald Trump, langsung alami peretasan saat pertama kali online.

Situs yang diluncurkan Minggu (4/6/2021) ini, dilansir Reuters, langsung diretas tanpa tedeng aling-aling.

Bahkan, saat Trump belum resmi bergabung.

Baca juga: Sekutu Donald Trump Buat Media Sosial Baru, Bertujuan Lawan Facebook?

"Masalahnya terdeteksi dalam hitungan menit," ujar Jason Miller, pendiri situs yang juga mantan juru bicara Trump.

"Yang dapat dilakukan penyusup hanyalah mengubah beberapa nama pengguna," tambahnya.

Nama pengguna akun milik tokoh terkemuka seperti mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Miller sendiri, diubah menjadi nama lainnya.

Sebuah akun Twitter, tak lama setelah peretasan, mengakui aksinya dengan me-retweet tangkapan layar.

Deskripsi akun itu berbunyi, "Kami bekerja dalam kegelapan, tetapi melayani terang."

Baca juga: Iklan Baru Lincoln Project Ejek Donald Trump, Apa Saja Isi Ejekannya?

Gettr diumumkan minggu lalu dan disebut sebagai "jaringan sosial non-bias".

Situs ini sebagian besar beroperasi mirip dengan Twitter, yang merupakan platform media sosial yang dipakai Trump sebelum akunnya ditangguhkan.

Saat ini tidak jelas apakah Trump akan bergabung dengan platform baru itu.

Miller mengatakan di Fox News, bahwa dia berharap mantan presiden itu akan bergabung.

Tapi Trump sendiri masih mempertimbangkan banyak opsi, terkait kemunculannya di media sosial.

Baca juga: Studi: Donald Trump Masuk Jajaran Presiden Terburuk dalam Sejarah AS

Trump sebelumnya meluncurkan blog online untuk berbagi pesan. Namun, situs ini ditutup secara permanen pada awal Juni.

Alasan penutupan ditenggarai karena lalu lintas blog ini kurang memuaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com