Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Gedung Putih Sempat "Kacau" Saat Trump Terjangkit Covid-19

Kompas.com - 27/06/2021, 11:12 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Fakta terbaru menunjukkan bahwa pejabat di Gedung Putih sempat panik saat Presiden Donald Trump tertular virus corona pada Oktober 2020 lalu.

Gedung Putih bahkan dilaporkan menelepon Komisaris FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) saat itu, Stephen Hahn.

Mereka memintanya untuk menandatangani otorisasi penggunaan antibodi monoklonal, untuk "orang yang tidak disebutkan namanya".

Dugaan insiden tersebut dirinci dalam buku yang akan segera terbit, "Nightmare Scenario: Inside the Trump Administration's Response to the Pandemic That Changed History," yang ditulis wartawan Washington Post.

Baca juga: Donald Trump Bukan Presiden AS Pertama yang Terserang Penyakit Pandemi

Buku ini, menggambarkan kekacauan yang dialami Gedung Putih pasca-diagnosis positif Trump.

Bahkan, mereka mencoba mengambil jalan pintas supaya Trump bisa mendapat akses ke "pengobatan eksperimental".

Buku yang ditulis Yasmeen Abutaleb dan Damian Paletta ini memang merinci tanggapan di balik layar pemerintahan Trump terhadap pandemi virus corona.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Remdesivir, Obat Covid-19 yang Diberikan kepada Donald Trump

Kembali pada permintaan Gedung Putih di awal, FDA tentu tak langsung setuju. Hahn mengatakan bahwa FDA perlu meninjau catatan pasien dan surat dokter, sebelum memberikan izin.

Tapi Gedung Putih terus mendesaknya untuk segera lakukan tanda tangan--tanpa menyebut nama Trump.

"Ketika Hahn akhirnya mengetahui upaya itu atas nama presiden, dia tercengang. "Demi Tuhan, pikirnya. Presiden yang sakit, dan Gedung Putih ingin kami melanggar aturan?"" tulis keduanya.

"Trump berada dalam kategori risiko tertinggi untuk Covid-19. Usianya 74 tahun, jarang berolahraga, dan dianggap obesitas secara medis. Dia adalah tipe pasien yang ingin Anda ambil setiap ada tindakan pencegahan."

Baca juga: Melihat Fasilitas Tempat Donald Trump Dirawat karena Covid-19 di RS Militer

Setelah menganalisis catatan, FDA pun akhirnya menandatangani pengobatan dalam waktu 24 jam. Trump pun akhirnya dirawat.

Setelah tinggal di rumah sakit dan menjalani perawatan, para pejabat Gedung Putih berharap Trump akan mulai "menganggap virus secara serius".

Mereka juga berharap Trump bisa mendorong warga AS untuk menerapkan jaga jarak dan protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com