WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump disebut masuk ke dalam jajaran Presiden AS terburuk dalam sejarah, berdasarkan survei lebih dari 100 sejarawan.
Trump berada di urutan ke-41, di atas para pendahulunya seperti Franklin Pierce (1853-1857), Andrew Johnson (1865-1869), dan James Buchanan (1857-1861).
Survei itu dirilis oleh C-Span Presidential Historians Survey, yang melakukan jajak pendapat setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan di AS.
Baca juga: Tersangkut Kasus Pajak, Kepala Keuangan Trump Organization Menyerahkan Diri
Melibatkan 142 sejarawan dan pengamat profesional, mereka memaparkan rangking 45 presiden berdasarkan 10 karakter kepemimpinan.
Kesepuluh karakter itu antara lain: persuasi publik, kepemimpinan krisis, manajemen ekonomi, otoritas moral, hubungan internasional.
C-SPAN's 2021 Historians Survey of Presidential Leadership
Number 41: Donald Trump makes survey debut.https://t.co/51PjAwPliK #cspanPOTUSsurvey pic.twitter.com/HdMPFLQ7pf
— CSPAN (@cspan) June 30, 2021
Kemudian keterampilan administrasi, hubungan dengan Kongres AS, visi penetapan agenda, mengejar keadilan setara untuk publik, dan kinerja dalam konteks zaman.
Setiap peserta akan memberi nilai 0 (tidak efektif) hingga 10 (sangat efektif), dengan rerata respons akan memengaruhi skor akhir.
Donald Trump, presiden pertama yang dimakzulkan dua kali, memperoleh nilai tinggi dalam persuasi publik (32), dan manajemen ekonomi (34).
Dilansir Sky News Kamis (1/7/2021), nilai terendah didapatkannya di otoritas moral serta keterampilan administrasi.
Pendahulu Trump, Barack Obama, masuk ke dalam jajaran 10 besar. Naik dua peringkat setelah survei terakhir dilakukan pada 2017.
Tempat teratas diraih presiden ke-16 Abraham Lincoln, yang dikenal memenangkan Perang Sipil dan menghapuskan perbudakan.
Peringkat kedua ditempati George Washington, presiden pertama yang memimpin Pasukan Kontinental melawan Inggris.
Franklin D Roosevelt di posisi ketiga. Kebijakannya terkait "New Deal" membantu AS keluar dari Depresi Besar periode 1930 silam.
Adapun Dwight Eisenhower, panglima tertinggi Sekutu di Perang Dunia II sekaligus Presiden AS periode 1953-1961, di peringkat kelima.
Baca juga: Perusahaannya Ditekan Jaksa karena Kasus Keuangan, Trump Menggerutu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.