Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Donald Trump Masuk Jajaran Presiden Terburuk dalam Sejarah AS

Kompas.com - 02/07/2021, 12:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump disebut masuk ke dalam jajaran Presiden AS terburuk dalam sejarah, berdasarkan survei lebih dari 100 sejarawan.

Trump berada di urutan ke-41, di atas para pendahulunya seperti Franklin Pierce (1853-1857), Andrew Johnson (1865-1869), dan James Buchanan (1857-1861).

Survei itu dirilis oleh C-Span Presidential Historians Survey, yang melakukan jajak pendapat setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan di AS.

Baca juga: Tersangkut Kasus Pajak, Kepala Keuangan Trump Organization Menyerahkan Diri

Melibatkan 142 sejarawan dan pengamat profesional, mereka memaparkan rangking 45 presiden berdasarkan 10 karakter kepemimpinan.

Kesepuluh karakter itu antara lain: persuasi publik, kepemimpinan krisis, manajemen ekonomi, otoritas moral, hubungan internasional.

Kemudian keterampilan administrasi, hubungan dengan Kongres AS, visi penetapan agenda, mengejar keadilan setara untuk publik, dan kinerja dalam konteks zaman.

Setiap peserta akan memberi nilai 0 (tidak efektif) hingga 10 (sangat efektif), dengan rerata respons akan memengaruhi skor akhir.

Donald Trump, presiden pertama yang dimakzulkan dua kali, memperoleh nilai tinggi dalam persuasi publik (32), dan manajemen ekonomi (34).

Dilansir Sky News Kamis (1/7/2021), nilai terendah didapatkannya di otoritas moral serta keterampilan administrasi.

Pendahulu Trump, Barack Obama, masuk ke dalam jajaran 10 besar. Naik dua peringkat setelah survei terakhir dilakukan pada 2017.

Tempat teratas diraih presiden ke-16 Abraham Lincoln, yang dikenal memenangkan Perang Sipil dan menghapuskan perbudakan.

Peringkat kedua ditempati George Washington, presiden pertama yang memimpin Pasukan Kontinental melawan Inggris.

Franklin D Roosevelt di posisi ketiga. Kebijakannya terkait "New Deal" membantu AS keluar dari Depresi Besar periode 1930 silam.

Adapun Dwight Eisenhower, panglima tertinggi Sekutu di Perang Dunia II sekaligus Presiden AS periode 1953-1961, di peringkat kelima.

Baca juga: Perusahaannya Ditekan Jaksa karena Kasus Keuangan, Trump Menggerutu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com