Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Berapi Taal Naik, Filipina Terus Evakuasi Warganya

Kompas.com - 02/07/2021, 10:24 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Pihak berwenang di Filipina terus mengevakuasi ribuan orang setelah status gunung berapi Taal naik menjadi waspada pada Kamis (30/6/2021).

Gunung berapi ini dilaporkan bergolak dan memuntahkan gumpalan gas dan uap setinggi satu kilometer.

Dilansir AFP, gunung berapi yang berlokasi di Manila tengah ini, pindah dari level 2 ke level 3--pada skala 5 level.

Menurut badan seismologi dan vulkanologi setempat, level ini menunjukkan "intrusi magmatik" di kawah utama, yang selanjutnya dapat mendorong letusan berikutnya.

Baca juga: Gunung Taal di Filipina Meletus, Pemerintah Campur Abu dan Plastik Jadi Batu Bata

Gunung Taal adalah salah satu gunung berapi aktif terkecil di dunia.

Meskipun ketinggiannya hanya 311 meter atau sekitar 1.020 kaki, Gunung Taal pernah meletus hebat pada tahun 1911 dan menewaskan lebih dari 1.300 orang.

Pada Januari tahun lalu, Taal menembakkan kolom abu dan uap setinggi 15 km ke langit, membuat lebih dari 100 ribu orang meninggalkan rumah.

Pembatalan penerbangan juga dilakukan di Manila karena hujan abu lebat.

Baca juga: Gunung Taal Meletus, Danau ini Nyaris Menghilang Setelah Erupsi

Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa letusan yang terjadi saat ini berpotensi lebih berbahaya daripada tahun lalu.

Magma gunung itu, nantinya bisa bertemu dengan air kawah, yang kemudian berubah menjadi gas dan uap--yang dikenal sebagai letusan freatomagmatik.

"Hal ini lebih berbahaya karena ada interaksi dengan magma,” kata Maria Antonia Bornas, kepala divisi pemantauan dan prediksi letusan.

Sementara itu Badan Seismologi Filipina memperingatkan kemungkinan adanya erupsi.

Mereka merekomendasikan evakuasi di daerah "berisiko tinggi", yakni kota Agoncillo dan Laurel.

Baca juga: 82.000 Penduduk Mengungsi, Zona Bahaya Gunung Taal Jadi Kota Hantu

Kedua kota yang dianggap paling terkena dampak erupsi ini terletak di danau yang mengelilingi gunung ini.

"Kami hanya meningkatkan kewaspadaan karena sesuatu sedang terjadi dan borpotensi menyebabkan aktivitas yang lebih tinggi," kata Renato Solidum, kepala badan itu, pada AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com