Pidato Terbaru Trump: Tetap Kritik Biden, Tak Bosan Bahas Pemilu 2020

COLUMBUS, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Donald Trump kembali kritik Presiden AS Joe Biden, khususnya terkait kebijakan imigrasinya.

Dilansir VOA, Trump menyampaikan kritikan di hadapan massa pendukungnya dari Partai Republik di negara bagian Ohio.

Tak hanya itu, pria penggemar fast food ini juga mendesak para pendukungnya membantu Partai Republik merebut kembali mayoritas suara di Kongres.

Baca juga: Terungkap, Gedung Putih Sempat Kacau Saat Trump Terjangkit Covid-19

Trump sebenarnya sudah pernah menyampaikan beberapa pidato dalam acara-acara Partai Republik sejak kalah dari Biden.

Tapi pengumpulan massa di Ohio, negara bagian yang dimenangkannya dalam pemilu 2020, dianggap jadi upaya penting untuk mempertahankan dukungan.

Di hadapan ribuan pendukungnya itu, dirinya kembali melemparkan kritik dan kekesalan. Selain masih membahas kecurangan pemilu, dirinya juga tak segan menyoroti banyaknya imigran yang menyeberang ke AS dari perbatasan selatan.

Karena itulah, Trump menyatakan DPR harus kembali direbut, untuk "menyelamatkan Amerika".

"Kita akan rebut DPR, kita akan rebut Senat, dan kita akan rebut Amerika, dan kita akan melakukannya dengan segera," ujarnya.

Baca juga: Masalah Pajak, Mantan Pengawal Trump Diselidiki Jaksa New York

Mayoritas Demokrat unggul tipis di kedua majelis Kongres yang akan dipertaruhkan dalam pemilu paruh waktu 2022.

Dan berdasarkan sejarah, peluang Republik untuk memenangkan kursi dalam kontes jauh lebih besar.

Karena itulah, Trump gencar menyuarakan kritik dan kampanye untuk "merebut kembali Amerika".

Baca juga: Sebuah Buku Ungkap Trump Pernah Ingin Pindahkan Warga AS yang Terinfeksi Covid-19 ke Teluk Guantanamo

Sebelumnya, suami Melania Trump ini diketahui meninggalkan jabatan pasca-serangan di Gedung Capitol AS, 6 Januari lalu.

Insiden yang membuat sejumlah orang tewas ini dipicu pidato Trump, yang lakukan klaim palsu bahwa kekalahannya dalam pemilu adalah hasil kecurangan.

Tapi, Trump lolos dari pemakzulan kedua dan tetap memiliki pengaruh besar dalam Partai Republik.

Berpotensi akan "nyalon" kembali 2024 mendatang.