Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

99,5 Persen Orang Meninggal karena Tidak Vaksin Covid-19

Kompas.com - 04/07/2021, 21:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Forbes

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa 99,5 persen orang yang meninggal karena Covid-19 selama 6 bulan terakhir, adalah orang tidak vaksin.

Direktur CDC Dr Rochelle Walensky mengatakan pada jumpa pers di Gedung Putih pada Kamis (4/7/2021), statistik tersebut menunjukkan bahwa setiap kematian terkait Covid-19 sekarang dapat dicegah.

Walensky menjelaskan bahwa data awal "dari kumpulan negara bagian" menunjukkan hampir setiap korban Covid-19 sejak Januari, tidak vaksin.

Baca juga: AS Segera Kirim 4 Juta Dosis Vaksin Moderna ke Indonesia melalui Covax

Dia menekankan data statistik itu mencerminkan kemanjuran vaksin Covid-19, yang dia tegaskan telah membuat hampir semua kematian terkait virus sepenuhnya dapat dihindari.

“Setiap penderitaan atau kematian akibat Covid-19 tragis,” kata Walensky.

“Dengan vaksin yang tersedia di seluruh negeri, penderitaan dan kerugian yang kita lihat sekarang sepenuhnya dapat dihindari,” ujarnya, seperti yang dilansir dari Forbes pada Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Korea Utara Masih “Ogah-ogahan” Terima Bantuan Vaksin Covid-19


Analisis sebelumnya dari Associated Press (AP) menemukan 99,2 persen dari lebiih dari 18.000 orang yang meninggal karena Covid-19 dilaporkan pada Mei, adalah di antara individu yang tidak divaksin.

Direktur CDC ini melihat hal itu sebagai sinyal positif kemanjuran vaksin Covid-19, dengan ancaman varian delta yang lebih menular. Diperkirakan saat ini menyumbang sekitar 25 persen dari kasus baru.

Walensky mengidentifikasi sekitar 1.000 county, terutama berbasis di Selatan, Timur dan Midwest, yang katanya memiliki tingkat vaksinasi hanya 30 persen.

Baca juga: Presiden Brasil Diduga Terlibat Korupsi Dana Vaksin Covid-19

Orang-orang yang menjadi korban disebutkan Walensky adalah “yang paling rentan”, dan CDC telah mulai melihat “peningkatan tingkat penyakit” di beberapa daerah karena penyebaran varian Delta.

Ketika pejabat tinggi kesehatan masyarakat terus membunyikan peringatan tentang ancaman varian Delta Covid-19, pemerintahan Joe Biden mengumumkan pada Kamis (1/7/2021) bahwa mereka akan mengerahkan tim cepat tanggap ke titik-titik di seluruh AS, di mana kasus berkembang.

Penasihat Senior Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients mengatakan bahwa tim cepat tanggap itu akan melibatkan kombinasi bantuan di lapangan dan virtual.

Baca juga: AS Janji Kirimkan 4 Juta Vaksin Covid-19 ke Indonesia Secepat Mungkin

Namun, Zients tidak merinci dengan tepat ke mana tim "respons lonjakan" kasus Covid-19 ini akan dikirim, tetapi diperkirakan itu mungkin ke 1.000 county yang disorot oleh Walensky.

Meskipun hampir setiap negara bagian dibuka kembali, tingkat vaksinasi telah melambat secara drastis di seluruh AS dengan kurang dari setengah penduduk yang memenuhi syarat diinokulasi sepenuhnya.

Peluncuran vaksin Covid-19 di AS telah ditandai oleh fakta bahwa 18 negara bagian yang melampaui tujuan Presiden Biden untuk membuat setidaknya 70 persen penduduk divaksinasi, sebagian tercapai pada 4 Juli 2020.

Beberapa negara, seperti Mississippi, Louisiana, Wyoming, dan Alabama, belum melampaui tingkat vaksinasi 50 persen.

Baca juga: WHO Minta Negara Pakai Semua Vaksin Covid-19 yang Sudah Disahkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com