Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Minta Negara Pakai Semua Vaksin Covid-19 yang Sudah Disahkan

Kompas.com - 02/07/2021, 18:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) seluruh negara untuk memakai semua vaksin Covid-19 yang sudah disahkan, termasuk buatan China.

Dalam pernyataannya, badan kesehatan di bawah PBB itu menekankan menolak vaksin "Negeri Panda" berarti merusak kepercayaan pada obat yang terbukti aman dan efektif.

Saat ini, WHO sudah memberikan otorisasi penggunaan darurat kepada vaksin merek Sinovac serta Sinopharm.

Baca juga: Vaksin Sinovac Dapat Persetujuan WHO untuk Penggunaan Darurat

Dalam tinjauan WHO, kedua vaksin itu terbukti menurunkan angka rawat inap maupun kematian karena virus corona.

Selain Sinopharm dan Sinovac, vaksin Covid-19 lainnya yang disahkan adalah Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.

Saat ini, kebanyakan negara Eropa maupun Amerika Utara belum memberikan persetujuan bagi vaksin "Negeri Panda".

Pada Mei, Uni Eropa menerbitkan imbauan bakal mengizinkan warga bepergian jika mereka mendapat vaksin yang disahkan Badan Obat Eropa (EMA).

Saat ini, regulator obat Eropa tengah mempertimbangkan Sinovac. Hanya belum diketahui kapan pengesahannya.

Dalam rilisnya Kamis (1/7/2021), WHO meminta agar negara-negara tidak mendiskriminasi vaksin yang dibuat negara lain.

"Sistem dua kasta yang tercipta bakal memperlebar kesenjangan vaksin global dan memperburuk ketidakadilan yang terlihat dalam distribusi vaksin," ulas WHO.

Badan kesehatan tersebut menyatakan, diskriminasi itu akan berdampak negatif pada pemulihan ekonomi karena pandemi.

Dilansir Newsweek, vaksin produksi "Negeri Panda" dibuat dengan virus corona yang sudah dimatikan.

Sementara vaksin produksi Barat, menggunakan teknologi lebih maju, menargetkan "duri protein" yang melekat pada virus.

Banyak negara berkembang, selain bergantung pada vaksin seperti Pfizer dan AstraZeneca, juga telah mengimpor vaksin buatan China.

Baca juga: Vaksin Johnson & Johnson Diklaim Bisa Beri Kekebalan Lebih Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com