AS: Penarikan Pasukan di Afghanistan Diprediksi Selesai Akhir Agustus

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS menyatakan, penarikan pasukan dari Afghanistan akan selesai pada akhir Agustus.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, menyusul laporan militer AS dan sekutunya sudah meninggalkan markas utama.

Sejumlah media internasional memberitakan, koalisi Barat sudah angkat kaki dari Pangkalan Bagram, sekitar 50 km dari Kabul.

Baca juga: Tentara Asing Pergi dari Pangkalan Bagram, Sinyal AS Segera Hengkang dari Afghanistan

Setelah penarikan dari pangkalan militer terbesar di Afghanistan itu, penarikan massal akan digelar dalam beberapa hari ke depan.

Namun dalam konferensi pers, Presiden Joe Biden membantah rumor tersebut. Dia tidak memberikan jawaban pasti saat ditanya mengenai kemungkinan penarikan penuh.

"Yang jelas, kami berada dalam jalur yang benar seperti yang kami harapkan," kata mantan Senator Delaware itu.

Psaki baru membeberkan kepastian bahwa pemulangan pasukan AS dari Afghanistan akan diselesaikan pada akhir Agustus.

Eks Presiden Donald Trump, sempat berjanji akan angkat kaki dari Afghanistan pada Mei, sebelum diundur oleh pemerintahan Biden.

Dilansir RT Jumat (2/7/2021), Biden berjanji seluruh tentara akan dipulangkan sebelum peringatan 20 tahun tragedi 11 September (9/11/).

Baca juga: Tentara AS Tinggalkan Pangkalan Bagram di Afghanistan, Taliban Gembira

Awak media sempat membuat presiden 78 tahun itu frustrasi ketika terus mencecarnya dengan pertanyaan mengenai kepastian pemulangan militer.

Presiden yang menjabat sejak Januari ini sampai meminta agar tidak emndapat "berita negatif" karena sedang bersiap merayakan hari kemerdekaan AS (4 Juli).

"Saya takkan menjawab apa pun mengenai Afghanistan. Dengar, kalian menanyakan hal yang mungkin baru saya jawab pekan depan," kata dia.

Meski begitu, presiden dari Partai Demokrat itu yakin, pemerintah Afghanistan punya kemampuan untuk bertahan.

Baca juga: Pangkalan Bagram: Kunci Operasi AS dan Sekutunya di Afghanistan

Joe Biden berusaha menepis kekhawatiran para pejabat maupun aktivis, bahwa vakumnya AS akan berdampak pada perang saudara di sana.

Selama 20 tahun terjun ke Afghanistan, sebanyak 2.300 tentara AS gugur dan lebih dari 20.000 orang terluka.

Selain itu berdasarkan laporan 2020, Pentagon sudah menggelontorkan uang hingga 815 miliar dollar AS.