Dikatakan China berkomitmen pada kebijakan pertahanan yang “bersifat defensif”, dengan membenarkan modernisasi militer yang dianggap masuk akal.
Baca juga: Suriah Tangkis Serangan Rudal Kiriman Israel
Pada awal Juni, menteri luar negeri China, Wang Yi, mengatakan negara itu menganut prinsip untuk tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu.
James Acton, co-direktur program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for International Peace, mendesak agar tidak “berpikir terburuk” sehubungan dengan pengungkapan konstruksi silo rudal China.
“Ada banyak alasan untuk mempertanyakan apakah China akan memperluas persenjataan nuklirnya secepat ini, meskipun sedikit mengembangkannya,” kata Acton, mencatat kesamaan dengan rencana permainan cangkang AS pada 1970-an.
“Kedua, pahami bahwa sebagian besar program modernisasi nuklir China mungkin dimotivasi oleh kekhawatiran tentang AS. China cukup terbuka, sehingga khawatir AS mungkin menyerang kekuatan nuklirnya terlebih dahulu dalam konflik,” jelasnya.
Baca juga: Australia dalam Ancaman Serangan Rudal Jarak Jauh China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.