Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yair Lapid Jadi Menteri Pertama Israel yang Kunjungi UEA, Bahas Apa?

Kompas.com - 29/06/2021, 19:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEL AVIV, KOMPAS.com - Yair Lapid menjadi menteri pertama Israel dalam sejarah yang mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (29/6/2021), untuk meresmikan kedutaan besar Israel di Abu Dhabi dan konsulat di Dubai.

Melansir Al Jazeera pada Selasa (29/6/2021), menteri luar negeri Israel yang baru dilantik tersebut akan dijamu oleh mitranya dari Emirat, Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

Dua diplomat utama kedua negara diperkirakan akan membahas berbagai masalah bilateral selama kunjungan dua hari Lapid di UEA, meliputi kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keamanan.

Baca juga: Kasus Corona Naik Lagi, PM Baru Israel Desak Anak Muda Ikut Vaksinasi

"Peresmian adalah tindakan simbolis," kata juru bicara kementerian luar negeri Israel Lior Haiat kepada Al Jazeera.

“Kedutaan dan konsulat sudah bekerja selama empat setengah bulan,” terangnya.

Israel melakukan normalisasi hubungan dengan UEA dan Bahrain pada Agustus 2020, di bawah pemerintahan Benjamin Netanyahu yang berkuasa sejak 12 tahun dan berakhir pada awal Juni ini.

Baca juga: Hacker Malaysia Pro-Palestina Bocorkan Data Pribadi 280.000 Mahasiswa Israel

Netanyahu menyebut normalisasi hubungan dalam Perjanjian Abraham itu adalah pencapaian pribadinya.

Hay Eytan Cohen Yanarocak, seorang sarjana di Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kunjungan tersebut menunjukkan prioritas tinggi yang ditempatkan pemerintah Israel baru kepada mitra Teluknya.

Selain itu, pemerintahan baru mencerminakan langkah untuk “mengubah hubungan Emirat menjadi kebijakan institusional negara Israel, dari pada kebijakan partai”.

Baca juga: Kondisi Sejumlah Negara Hadapi Covid-19 Varian Delta dari Bangladesh, Indonesia hingga Israel

Hubungan penuh tantangan

Hubungan bilateral antara Israel dan UEA menghadapi tantangan awal pada Mei, ketika berlangsung bentrokan berdarah selama 11 hari di Jalur Gaza, antara Israel dengan Hamas.

Saat itu, sedikitnya 256 warga Palestina termasuk 66 anak-anak tewas, dan 13 orang di Israel tewas.

UEA mengkritik Israel atas pengusiran paksa warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki, dan penyerbuan kompleks Masjid Al-Aqsa.

Haiat mengatakan dari sudut pandang Israel bahwa konflik membuktikan ketahanan normalisasi hubungan Israel dan UEA.

“Itu tidak berpengaruh pada hubungan antara Israel dan negara-negara Perjanjian Abraham,” katanya.

Baca juga: Teknologi Kamuflase Baru Israel Diklaim Bisa Buat Tentara Hampir Tidak Terlihat

Di sisi lain, tindakan keras Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza, dilihat menjadi pengingat seberapa jauh posisi resmi Emirat dari opini publik.

Bader al-Saif, seorang rekan nonresiden di Pusat Timur Tengah Malcolm H Kerr Carnegie (CMEC), mengatakan kepada Al Jazeera, “Yerusalem dan Palestina masih merupakan motif pemersatu untuk orang Arab pada saat tidak ada motif lain."

“Jika diserahkan kepada orang-orang di setiap negara yang menormalkan hubungan, semua ini tidak akan terjadi,” ujar al-Saif tentang “masih ada pendudukan ilegal” Israel di tanah Palestina.

Menurutnya, bekerja sama secara ekonomi dan keamanan sebenarnya lebih mudah, jika dilakukan secara terbuka. "Dan UEA berada dalam posisi untuk melakukannya," ucapnya.

Baca juga: Penemuan Spesies Baru Manusia Purba di Israel, Diduga Nenek Moyang Neanderthal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com