Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Afrika Selatan Makin Mengganas, Varian Delta Mendominasi

Kompas.com - 28/06/2021, 06:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PRETORIA, KOMPAS.com – Afrika Selatan akan memperketat pembatasan Covid-19 selama 14 hari atau dua pekan.

Tindakan tersebut diambil karena pembatasan saat ini dinilai masih tidak cukup untuk mengatasi kecepatan penyebaran virus corona yang semakin mengganas.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Minggu (27/6/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Ibu di Afrika Selatan yang Mengaku Lahirkan 10 Bayi Ternyata Bohong

Di Afrika, negara tersebut menjadi wilayah yang paling parah dari segi jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19.

Afrika Selatan juga menghadapi gelombang ketiga virus corona dengan varian Delta dilaporkan mendominasi jumlah kasus di sana.

Pada Sabtu, Afrika Selatan melaporkan hampir 18.000 kasus dalam sehari, mendekati puncak kasus harian pada gelombang kedua pada Januari.

Para ilmuwan Afrika Selatan mengatakan, virus corona varian Delta yang pertama kali muncul di India tampaknya menyebar dengan cepat.

Baca juga: Batu Misterius yang Hebohkan Afrika Selatan Ternyata Bukan Berlian, tapi Kuarsa

"Pembatasan tambahan diperlukan. Fokus kami adalah membatasi kontak sosial sambil menjaga ekonomi," kata Ramaphosa dalam pidato yang disiarkan televisi.

Pembatasan tambahan tersebut meliputi pelarangan pertemuan dalam bentuk apa pun, penerapan jam malam mulai 21.00, dan pelarangan penjualan minuman beralkohol.

Sekolah-sekolah akan ditutup mulai Rabu (30/6/2021) tetapi pantai dan taman akan tetap dibuka.

Restoran hanya diperbolehkan menjual makanan untuk dibawa pulang atau diantar.

Baca juga: Batu Permata Misterius Ditemukan di Afrika Selatan, 1.000 Lebih Orang Berburu Harta

"Kami akan menilai dampak pengetatan pembatasan ini setelah 14 hari untuk menentukan apakah perlu dipertahankan atau disesuaikan," tutur Ramaphosa.

Afrika Selatan baru-baru ini menerima 1,4 juta dosis vaksin Pfizer melalui Fasilitas Covax dan tambahan 1,2 juta dosis vaksin Johnson & Johnson.

Sejauh ini upaya vaksinasi di Afrika Selatan berjalan lambat, dengan hanya sekitar 2,7 juta dosis yang yang disuntikkan kepada sekitar 60 juta populasinya.

Pemerintah Afrika Selatan kini menetapkan untuk melipatgandakan vaksinasi hariannya mulai Juli.

Baca juga: Kisah Penutur Terakhir Bahasa Kuno yang Digunakan Manusia Paling Awal di Afrika Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com