Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Kejatuhan Kotoran Burung, Pasutri Potong Pohon Tetangga Cuma Setengah

Kompas.com - 27/06/2021, 14:41 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Fox News

SHEFFIELD, KOMPAS.com – Sepasang suami istri (pasutri) di Inggris memotong pohon tetangganya namun hanya setengah.

Pasutri tersebut menelepon arborist alias orang yang ahli mengurus pohon untuk mengilangkan separuh dari pohon cemara milik tetangganya yang tumbuh melanggar batas rumah mereka.

Melansir Fox News, Sabtu (26/6/2021), peristiwa tersebut terjadi di wilayah permukiman di Sheffield, Inggris.

Baca juga: Penguburan Pohon, Trik Jepang Tangani Berkurangnya Lahan Permakaman

Tetangga pasutri itu, Bharat Mistry, mengatakan kepada SWNS bahwa pohon itu telah tumbuh di halaman depan rumahnya sejak 25 tahun lalu.

Ketika pemerintah menerapkan lockdown akibat pandemi coronavirus pada Maret lalu, tetangga Mistry meminta agar pohon itu ditebang.

Baru-baru ini, pasutri itu mengeluhkan tentang burung-burung di pohon itu yang terlalu bising dan buang air kotoran di jalan masuk rumah mereka.

Setelah itu, Mistry mencoba bertemu dengan pasutri itu untuk mencari solusi atas masalah yang mereka keluhkan.

Baca juga: Pejabat India Klaim Tanam Pohon Massal Bisa Jadi Solusi Masalah Krisis Oksigen di RS

"Kami bertanya, apakah kami bisa memangkas ranting-rantingnya dan memasang jaring di dalamnya, sehingga akan menghentikan burung masuk,” kata Mistry kepada SWNS.

Setelah melontarkan solusi tersebut, Mistry mengatakan tetangganya itu rupanya tidak kenal kompromi.

"Akhir pekan lalu, mereka mengatakan akan meminta arborist menebangnya dan kami agar mereka tidak melakukannya,” tambah Mistry.

Namun, lanjut Mistry, pasutri itu tetap menelepon arborist hingga akhirnya pohonnya dipangkas hanya separuh.

Mistry mengatakan kepada BBC, bahwa dia dan keluarganya merasa marah setelah pohon itu dipangkas hanya separuhnya. Namun lama kelamaan, mereka sudah sedikit tenang.

Baca juga: Arab Saudi Berambisi Menanam Pohon Sebanyak 10 Miliar untuk Kurangi Emisi Karbon

"Kami benar-benar putus asa. Kami memohon dan memohon kepada mereka untuk tidak melakukannya, tetapi tekat mereka sudah bulat,” tutur Mistry.

"Saya percaya dia memiliki hak untuk menebang apa pun yang menjorok ke propertinya. Tapi mengapa baru melakukannya setelah 25 tahun ini,” ujar Mistry.

Foto pohon yang dipangkas hanya setengah itu kini telah tersebar di media sosial dan telah dijadikan meme.

Keanehan tersebut bahkan dilaporkan menjadi sesuatu yang menjadi daya tarik bagi sejumlah orang untuk melihatnya.

Baca juga: 117 Kematian Korban Covid-19 Per Jam, India Tebang Pohon-pohon di Taman Kota untuk Kremasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com