Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Spesies Baru Manusia Purba di Israel, Diduga Nenek Moyang Neanderthal

Kompas.com - 25/06/2021, 10:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

TEL AVIV, KOMPAS.com - Tim peneliti di Israel mengidentifikasi jenis manusia purba yang sebelumnya tidak diketahui. Mereka hidup berdampingan dengan spesies manusia modern lebih dari 100.000 tahun yang lalu.

Tim peneliti itu percaya bahwa sisa-sisa tulang belulang yang ditemukan di dekat kota Ramla tersebut merupakan salah satu dari kelompok manusia yang sangat kuno "yang bertahan paling akhir".

Temuan tersebut terdiri dari sebagian tengkorak dan rahang dari seorang individu yang hidup antara 140.000 dan 120.000 tahun yang lalu. Detailnya telah dipublikasikan di jurnal Science.

Baca juga: Mumi Anak Serigala Purba Berusia 56.000 Tahun Ditemukan Utuh di Kanada

Anggota peneliti meyakini bahwa individu tersebut diturunkan dari spesies sebelumnya, yang mungkin telah menyebar dari wilayah tersebut ratusan ribu tahun yang lalu dan memunculkan Neanderthal di Eropa dan padanannya di Asia.

Para ilmuwan menamai garis keturunan yang baru ditemukan itu sebagai "tipe Nesher Ramla Homo", seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Jumat (25/6/2021). 

Dr Hila May dari Universitas Tel Aviv mengatakan penemuan itu membentuk kembali kisah evolusi manusia, terutama tentang Neanderthal. Gambaran umum evolusi Neanderthal di masa lalu dikaitkan erat dengan Eropa.

"Semuanya dimulai di Israel. Kami memperkirakan bahwa kelompok lokal adalah sumber populasinya," katanya kepada BBC News.

"Selama periode interglasial, gelombang manusia, orang-orang Nesher Ramla, bermigrasi dari Timur Tengah ke Eropa."

Tim itu menduga bahwa anggota awal kelompok Nesher Ramla Homo sudah ada di Timur Dekat sekitar 400.000 tahun yang lalu.

Fragmen tengkorak dan tulang rahang ditemukan di dekat Ramla di Israel. [AVI LEVIN AND ILAN THEILER, SACKLER FACULTY OF MED VIA BBC INDONESIA]AVI LEVIN AND ILAN THEILER, SACKLER FACULTY OF MED VIA BBC INDONESIA Fragmen tengkorak dan tulang rahang ditemukan di dekat Ramla di Israel. [AVI LEVIN AND ILAN THEILER, SACKLER FACULTY OF MED VIA BBC INDONESIA]

Baca juga: Para Ilmuwan di Rusia Temukan Badak Berbulu Generasi Terakhir di Perut Anjing Purba Zaman Es

Peneliti telah memperhatikan kemiripan antara temuan baru dan kelompok "pra-Neanderthal" kuno di Eropa.

"Ini adalah pertama kalinya kami dapat menghubungkan titik-titik antara berbagai spesimen yang ditemukan di Levant" kata Dr Rachel Sarig, juga dari Universitas Tel Aviv.

"Ada beberapa fosil manusia dari gua Qesem, Zuttiyeh, dan Tabun yang berasal dari masa itu, yang tidak dapat kami kaitkan dengan kelompok manusia tertentu yang diketahui. Tetapi, membandingkan bentuknya dengan spesimen yang baru ditemukan dari Nesher Ramla, membenarkan inklusi mereka dalam kelompok (manusia baru)."

Dr May meyakini bahwa kerangka manusia yang baru ditemukan ini adalah nenek moyang Neanderthal.

"Neanderthal Eropa sebenarnya mulai di sini, di Levant, dan bermigrasi ke Eropa, sambil kawin silang dengan kelompok manusia lain," kata Dr May.

Lainnya melakukan perjalanan ke timur, ke India dan China, kata Prof Israel Hershkovitz, hal yang menunjukkan hubungan antara manusia purba Asia Timur dan Neanderthal di Eropa.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kasur Purba Berusia 200.000 Tahun, Terbuat dari Rumput dan Abu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com