Diperkirakan sekarang ini ada lebih dari 250 virus yang menyebar dari hewan ke manusia dan menyebabkan penyakit pada manusia.
Berbagai virus sudah menimbulkan kekhawatiran, tapi sejauh ini belum diidentifikasi virus mana yang sama-sama mengancam seperti virus corona atau bahkan lebih mengancam peradaban manusia, menurut sebuah penelitian.
WHO sendiri sudah memberikan nama untuk penyakit tersebut, yaitu Penyakit X, dan memasukkan ke dalam kategori penting untuk diteliti sejajar dengan Ebola dan SARS.
Kita belum mengetahui apa jenisnya dan kemungkinan dampaknya.
Namun para peneliti mengatakan tanpa adanya pemantauan yang seksama dan juga persiapan, maka bumi ini akan mengalami bencana dengan kehadiran penyakit X.
Baca juga: Belum Selesai Covid-19, Ilmuwan Prediksi Ancaman Penyakit X, Apa Itu?
Sebelum COVID-19, sudah ada beberapa penyakit menular pernapasan yang terjadi seperti SARS (SARS-CoV-1) di tahun 2003, sindroma pernapasan Timur Tengah (MERS) di tahun 2013, dan Ebola di tahun 2014.
Ada pula wabah dalam skala lebih kecil seperti penyakit virus Nipah, yang masuk dalam 10 besar penyakit yang perlu prioritas penanganan menurut WHO.
Dr Brookes mengatakan penyakit itu muncul pertama kali di sejumlah babi yang diternak di Malaysia.
"Ada banyak kelelewar yang hidup di kawasan itu juga. Dan petani di sana menanam pohon buah di sekitar lokasi ternak babi sehingga menarik kedatangan kelelawar ke peternakan babi di sana," katanya.
Kelelawar tersebut sudah mengidap virus namun tidak menimbulkan penyakit pada mereka. Pertanda pertama adanya penyakit malah muncul di ternak babi.
"Dan kemudian virus itu berkembang di babi, dan karena begitu banyaknya babi membuat virus bisa berkembang dan dari situ menyebar ke manusia," katanya.
Para ilmuwan mengatakan kawasan yang padat dengan ternak, yang merambah ke kawasan liar dan memiliki penduduk yang padat memiliki resiko lebih tinggi bagi perpindahan penyakit dari hewan ke manusia.
Dr Brookes mengatakan itulah mengapa Asia Tenggara sekarang menjadi titik perhatian karena memenuhi semua persyaratan di atas.
Namun penyakit juga bisa muncul di mana saja.
Nyamuk di Amerika Utara, onta di Afrika, babi di Eropa, dan monyet di Amerika Selatan sudah diidentifikasi sebagai kemungkinan pembawa patogen.
Hewan unggas juga membawa resiko terkait virus Influenza A, kata Joerg Henning, associate professor di bidang epidemiologi hewan di University of Queensland.
Sebuah kajian di tahun 2013 menemukan sedikitnya 20 penyakit manusia yang berhubungan antara kerusakan alam di Australia antara tahun 1973 sampai 2010, termasuk virus Hendra, virus West Nile dan virus kelelawar Australia.