Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia 10 Momok Penyakit Berbahaya di Dunia Sebelum Covid-19 Jadi Pandemi

Kompas.com - 12/12/2020, 19:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Sebelum Covid-19 menjadi pandemi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 10 penyakit teratas yang menyebabkan kematian terbanyak di seluruh dunia.

Sebuah perkiraan 56,4 juta orang meninggal dunia pada 2015, dan 68 persen di antaranya disebabkan oleh penyakit berbahaya, yang berkembangnya perlahan.

Berikut daftar penyakit berbahaya itu yang Kompas.com lansir dari Healthline:

1. Penyakit jantung iskemik atau penyakit arteri koroner

Penyakit paling mematikan di dunia adalah penyakit arteri koroner (coronary artery disease/CAD) atau disebut juga penyakit jantung iskemik.

CAD terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menjadi menyempit.

CAD yang tidak diobati dapat menyebabkan nyeri dada, gagal jantung, dan aritmia.

Walaupun masih menjadi penyebab utama kematian, angka kematian telah menurun di banyak negara Eropa dan Amerika Serikat.

Kemungkinan penyebabnya adalah pendidikan kesehatan masyarakat, akses ke perawatan kesehatan, dan bentuk pencegahan, yang lebih baik.

Namun, di banyak negara berkembang, angka kematian CAD terus meningkat. Peningkatan rentang hidup, perubahan sosial ekonomi, dan faktor risiko gaya hidup berperan dalam peningkatan ini.

Penyakit ini paling tidak menyumbang 15,5 persen atau 8,8 juta dari total kematian orang di dunia pada 2015.

Jumlanya mengalami peningkatan dari 6 juta pada 2000 menjadi 8,8 juta pada 2015.

Baca juga: Penyakit Misterius Landa India, Diduga karena Keracunan Logam Berat

2. Stroke

Stroke terjadi ketika arteri di otak tersumbat atau bocor. Hal ini menyebabkan sel-sel otak yang kekurangan oksigen mulai sekarat dalam beberapa menit.

Saat terkena stroke, Anda tiba-tiba akan merasa mati rasa dan kebingungan atau kesulitan berjalan dan melihat. Jika tidak ditangani, stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang.

Orang yang menerima perawatan dalam waktu 3 jam setelah mengalami stroke cenderung memiliki kecacatan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa 93 persen orang mengetahui bahwa mati rasa mendadak di satu sisi, adalah gejala stroke.

Namun, hanya 38 persen yang mengetahui tentang semua gejala yang akan mendorong mereka untuk mendapatkan perawatan darurat.

Penyakit ini berkontribusi 11,1 persen atau 6,2 juta menyebabkan kematian orang dari seluruh dunia pada 2015.

Jumlahnya mengalami peningkatan dari 5,7 juta pada 2000 menjadi 6,2 juta pada 2015.

3. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah

Infeksi saluran pernapasan bagian bawah adalah infeksi di saluran udara dan paru-paru.

Virus biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian bawah. Bisa juga disebabkan oleh bakteri.
Batuk adalah gejala utama dari infeksi saluran pernapasan bagian bawah.

Infeksi saluran pernapasan bawah yang tidak diobati dapat menyebabkan gagal napas dan kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com