STOCKHOLM, KOMPAS.com - Parlemen Swedia meloloskan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Stefan Lofven, diberitakan BBC pada Senin (21/6/2021).
Sebanyak 181 dari 349 anggota parlemen Swedia memberikan suara mendukung mosi tersebut, dengan 51 abstain.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Swedia seorang perdana menteri digulingkan dalam pemungutan suara seperti itu.
Baca juga: Raja Swedia Akui Negaranya Salah Tidak Lakukan Lockdown
Lofven yang merupakan pemimpin Sosial Demokrat memiliki waktu seminggu untuk mengundurkan diri atau mengadakan pemilu cepat.
Keputusan ini keluar setelah muncul perselisihan yang menyebabkan partai Kiri menarik dukungannya untuk koalisi.
Hasilnya berujung kolapsnya pemerintahan koalisi minoritas Sosial Demokrat dengan Partai Hijau.
Jika perdana menteri memutuskan mundur, ketua parlemen harus memulai negosiasi lintas partai untuk membentuk pemerintahan baru.
Baca juga: Restoran Swedia Pajang Gambar Presiden China sebagai Manusia Kelelawar
Partai Kiri Swedia menyerukan mosi tidak percaya pekan lalu, buntut pertikaian atas proposal untuk mengakhiri batas sewa di apartemen yang baru dibangun.
Meskipun partai Lofven tidak mendukung tindakan tersebut, pihaknya setuju mempertimbangkan rencana untuk berkonsiliasi dengan partai-partai oposisi lainnya.
Pemungutan suara diusulkan oleh Demokrat Swedia yang nasionalis dan didukung oleh dua partai oposisi kanan-tengah.
Pemilihan umum akan berlangsung pada September tahun depan.
Baca juga: Benarkah Herd Immunity di Swedia Gagal? Begini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.