COLOMBO, KOMPAS.com - Puluhan kura-kura dan lumba-lumba mati akibat panas dan keracunan bahan kimia, dari kapal kontainer yang terbakar selama hampir dua minggu di lepas pantai Sri Lanka, kata otoritas setempat pada Kamis (17/6/2021).
Kapal Singapura MV X-Press Pearl sebagian tenggelam di lepas pantai Sri Lanka sejak awal Juni.
Kobaran api di dalam kapal melepaskan berton-ton bahan baku plastik yang membanjiri pantai-pantai setempat.
Baca juga: Kapal Kargo Kimia Asal Singapura Tenggelam, Sri Lanka Terancam Bencana Laut Terburuk
Petugas margasatwa mengatakan, 48 kura-kura mati dan delapan lumba-lumba, serta banyak ikan kecil, terdampar di pantai barat dan selatan Sri Lanka dalam beberapa pekan terakhir.
"Melihat foto kura-kura dan lumba-lumba yang mati ini sangat menyedihkan bagi masyarakat kami," kata Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup Anil Jasinghe kepada wartawan di Colombo, dikutip dari AFP.
"Bangkai hewan yang terdampar setelah kebakaran memiliki tanda-tanda luka bakar yang jelas dari panasnya kapal."
Jasinghe melanjutkan, laporan awal juga menunjukkan keracunan kimia termasuk faktor kematian kura-kura belum lama ini.
Baca juga: Kebakaran Kapal Sisakan Limbah Kimia, Sri Lanka Diminta Tanggung Jawab
Otopsi telah dilakukan untuk menentukan penyebab kematian, tambahnya.
Pihak berwenang juga sedang menyelidiki kematian paus biru sepanjang sembilan meter di lepas semenanjung Jaffna, sekitar 400 kilometer utara Colombo.
Paus itu terdampar di pulau Kayts pada Selasa (15/6/2021), kata para pihak terkait.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.