Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Kapal Sisakan Limbah Kimia, Sri Lanka Diminta Tanggung Jawab

Kompas.com - 05/06/2021, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KOLOMBO, KOMPAS.com - Para pemerhati lingkungan pada Jumat (4/6/2021), menggugat pemerintah Sri Lanka dan operator kapal.

Mereka meminta keduanya bertanggung jawab atas kerusakan laut yang terjadi pasca kebakaran kapal MV X-Press Pearl di lepas pantai Sri Lanka yang terjadi 26 Mei lalu.

Baca juga: Profil Singkat Caroline Jurie, Mrs World yang Lepas Paksa Mahkota Mrs Sri Lanka

Setelah terbakar selama 13 hari, kapal berbendera Singapura ini pun tenggelam pada Rabu, 2 Juni lalu. Mengotori lautan dengan bahan kimia dan sisa plastik yang terbakar.

Pusat Swasta untuk Keadilan Lingkungan (CEJ), yang mengajukan petisi ke Mahkamah Agung, menyatakan bahwa otoritas lokal seharusnya bisa mencegah apa yang disebut sebagai bencana laut terburuk dalam sejarah Sri Lanka ini.

Baca juga: Kapal Kargo Kimia Asal Singapura Tenggelam, Sri Lanka Terancam Bencana Laut Terburuk

Butiran mikroplastik dari sisa kebakaran kapal telah membanjiri bentangan pantai sepanjang 80 kilometer.

Wilayah ini pun sudah dinyatakan terlarang bagi penduduk. Penangkapan ikan di daerah itu juga tidak diperbolehkan.

CEJ mengatakan kelambanan pemerintah ini bertentangan dengan konsep dan prinsip hukum lingkungan.

Baca juga: Salah Gunakan Status Pencari Suaka untuk Berkeliling Indonesia, 3 WN Sri Lanka Dideportasi

Kru kapal dilaporkan sudah mengetahui kebocoran asam pada 11 Mei lalu, jauh sebelum memasuki perairan Sri Lanka.

Pihak berwenang setempat seharusnya melakukan pengecekan lebih serius dan tidak mengizinkan kapal masuk.

Sementara itu, perwakilan dari International Tankers Owners Pollution Federation (ITOPF) dan Oil Spill Response (OSR) masih terus memantau insiden ini.

"Mereka terus berkoordinasi dengan MEPA (Otoritas Perlindungan Lingkungan Laut) dan angkatan laut Sri Lanka mengenai rencana yang ditetapkan untuk menangani kemungkinan tumpahan minyak dan polutan lainnya," kata perwakilan X-Press Feeders.

Baca juga: Kapal AL Iran Terbakar dan Tenggelam di Teluk Oman

Di samping itu, kepala eksekutif X-Press Feeders. Shmuel Yoskovitz, juga meminta maaf kepada Sri Lanka atas bencana tak disengaja ini.

"Saya ingin menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf mendalam saya pada rakyat Sri Lanka atas kerugian yang ditimbulkan insiden ini terhadap mata pencaharian dan lingkungan Sri Lanka," kata Yoskovitz, dilansir Channel News Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com