JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menilai teori kebocoran laboratorium Wuhan tidak dapat diabaikan dan China harus membantu memecahkan misterinya sebagai negara pertama, di mana Covid-19 muncul menjadi pandemi.
Direktur Umum WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (56 tahun) mendesak China lebih "transparan" dan kooperatif untuk penyelidikan asal-usul Covid-19 yang sedang berlangsung.
Asal-usul Covid-19 masih belum dapat dipastikan, tapi sejauh ini 2 teori yang mengemuka, yaitu kontak hewan di pasar Wuhan dan kebocoran di laboratorium Wuhan, seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (12/6/2021).
Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan
China telah berulang kali menyatakan tidak bertanggung jawab atas pandemi Covid-19 dan menolak teori konspirasi yang mengatakan virus corona dibuat manusia di laboratorium Wuhan.
Tedros berbicara dalam KTT G7 bahwa kemungkinan asal-usul Covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium Wuhan tidak diabaikan dan bahwa "setiap hipotesis harus terbuka".
Ia kemudian menyebutkan bahwa ada 3,75 juta orang telah meninggal karena Covid-19, dan setidaknya 174 juta orang telah dipastikan tertular penyakit tersebut.
"Saya pikir rasa hormat yang pantas diterima orang-orang ini adalah mengetahui dari mana asal mulai virus ini, sehingga kita dapat mencegahnya terjadi lagi," ujar Tedros.
Baca juga: Galur Varian Covid-19 Delta Dikurangi, WHO Fokus Atasi Varian Berbahaya Lain
Tedros juga mengungkapkan bahwa sejauh ini belum cukup "transparasi dan kooperatif" dari China pada tahap awal penyelidikan.
"Kami membutuhkan kerja sama dari pihak China. Kita perlu transparansi untuk memahami dan mengetahui atau menemukan asal-usul virus ini," ucapnya.
“Ada kesulitan dalam berbagi data, terutama data mentah...(kami) berharap tahap berikutnya akan ada kerja sama dan transparansi yang lebih baik,” ungkapnya.
Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, mengatakan, "Sehubungan dengan asal-usul virus, WHO memandang sangat penting untuk memahami asal-usul virus khusus yang telah menyebabkan pandemi global ini."
Baca juga: WHO Mengaku Tak Bisa Paksa China Berikan Informasi Asal Usul Covid-19
"Ada banyak hipotesis untuk asal-usul itu," imbuhnya.
"Kami ingin bergerak maju secepat mungkin dengan fase (penyelidikan) kedua itu," terangnya.
Para Pemerintah Inggris sementara ini juga telah menekan China untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan asal-usul virus corona.
Presiden AS Joe Biden mengungkapkan bulan lalu 2 dari 18 badan intelijen percaya asal-usul dari hubungan hewan, tetapi yang lain "lebih condong ke" teori laboratorium.