Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Hezbollah Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 08/06/2021, 16:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Ali Akbar Mohtashamipour, seorang ulama Syiah yang dianggap sebagai pendiri Hezbollah, meninggal karena Covid-19 pada Senin (7/6/2021).

Mohtashamipour meninggal di rumah sakit Teheran utara setelah sakit karena Covid-19, menurut kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah melansir AP pada.

Baca juga: Hamas dan Israel Gencatan Senjata, Hezbollah Ikut Merayakan

Mohtashamipour membentuk aliansi dengan kelompok-kelompok militan Muslim di seluruh Timur Tengah pada 1970-an, melansir The Hill pada Senin (7/6/2021).

Setelah Revolusi Islam di akhir 70-an, ia berperan dalam mendirikan Garda Revolusi paramiliter di Iran.

Dengan kelompok itu, dan dalam posisinya sebagai duta besar untuk Suriah, dia dilaporkan membawa pasukan ke wilayah tersebut dan membantu menciptakan Hezbollah.

Hezbollah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS. Sementara itu di Lebanon kelompok itu beroperasi sebagai partai politik dan sayap militer.

Menurut laporan AP, AS menyalahkan Hezbollah atas pemboman 1983 di Kedutaan Besar AS di Beirut yang menewaskan 63 orang.

Selain itu, Hezbollah juga dikaitkan dengan pemboman barak Marinir AS di ibukota Lebanon yang menewaskan 241 tentara AS. Lalu serangan berikutnya yang menewaskan 58 pasukan terjun payung Perancis.

Organisasi itu dan Iran, bagaimanapun, telah membantah keterlibatan dalam insiden tersebut.

Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Artileri ke Lebanon untuk Balas Hezbollah Pendukung Palestina

Pada 1984, Mohtashamipour menjadi target upaya pembunuhan, yang diduga dieksekusi oleh Israel, menurut sebuah buku tentang pembunuhan Israel yang dikutip oleh AP.

Mohtashamipour menerima sebuah buku dengan bom di dalamnya yang meledak ketika dibuka. Dia kehilangan tangan kanannya dan dua jari di tangan kirinya dalam insiden itu.

Pemimpin Tertinggi Iran saat ini, Ayatollah Ali Khamenei, memuji Mohtashamipour atas "pekerjaan revolusionernya."

Presiden Iran Hassan Rouhani juga menghormati Mohtashamipour, dengan mengatakan dia "mengabdikan hidupnya untuk mempromosikan agama dan merealisasikan gerakan cita-cita revolusi."

Baca juga: Hezbollah Bantah Disebut Ambil Untung Perdagangan Narkoba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com