Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Namibia Kritisi Permintaan Maaf Genosida dari Jerman

Kompas.com - 29/05/2021, 07:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber ABC News

"Pengakuan kesalahan dan permintaan kami (Jerman) untuk meminta maaf, bagaimanapun, merupakan langkah penting untuk menangani kejahatan dan membentuk masa depan bersama," katanya.

Negosiasi dilakukan oleh pejabat dari kedua pemerintah, tetapi perwakilan Herero dan Nama terlibat erat.

Pemerintah Namibia menyambut baik pengakuan Jerman atas kejahatannya. Juru bicara Presiden Jerman Hage Geingob Alfredo Hengari mengatakan kepada kantor berita Perancis AFP bahwa itu adalah "langkah pertama ke arah yang benar."

Baca juga: 3 Pertimbangan Indonesia Tolak R2P dan Pencegahan Genosida di Sidang Umum PBB

Namun menurut laporan ABC News pada Jumat (28/5/2021), beberapa anggota oposisi politik di Namibia mengkritik perjanjian tersebut.

Seorang wakil dari partai oposisi terbesar negara Afrika Selatan, Gerakan Demokratik Populer (PDM), menyebutnya sebagai "penghinaan" terhadap Namibia.

Perwakilan Jerman "tidak bernegosiasi dengan iktikad baik," surat kabar harian The Namibia mengutip pernyataan anggota parlemen Inna Hengari.

"Jika Namibia menerima uang dari Jerman, uang itu harus diberikan kepada para pemimpin tradisional komunitas yang terkena dampak, bukan ke pemerintah," kata perwakilan dari partai Gerakan Rakyat Tak Bertanah (LPM).

Pemimpin oposisi Mike Kavekotora dari Demokrasi dan Kemajuan (RDP) juga menuduh pemerintah Presiden Namibia Geingob "mengecualikan" Nama dan Herero dalam prosesnya.

"Saya rasa ini bukan yang terbaik yang bisa diperoleh pemerintah Namibia dan Jerman," kritiknya.

Beberapa anggota parlemen meminta berbagai partai oposisi untuk bersatu dan dengan suara bulat menolak kesepakatan antara kedua negara. Mereka terus memperdebatkan reparasi langsung kepada keturunan korban genosida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com