Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Kanada Minta Maaf Setelah Tertangkap Kamera Buang Air Kecil Saat Rapat Parlemen

Kompas.com - 28/05/2021, 23:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN,BBC

OTTAWA, KOMPAS.com - Politisi Kanada meminta maaf setelah tertangkap kamera buang air kecil selama rapat parlemen secara virtual. 

Itu adalah insiden memalukan kedua yang William Amos lakukan. Sebelumnya pada April, ia tampil telanjang dalam panggilan video.

"Saya sangat malu atas tindakan saya dan menyulitkan mereka yang mungkin menyaksikan itu," ujar Amos, seperti yang dilansir dari BBC pada Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Serius Rapat via Zoom, Anggota Parlemen Kanada Ketahuan Telanjang

Melansir CNN pada Jumat (28/5/2021), politisi itu mengungkapkan insiden yang terjadi pada Rabu (26/5/2021) ketika ia "menghadiri rapat parlemen secara virtual di tempat non-publik".

"Saya buang air kecil tanpa sadar saya ada di depan kamera," katanya dalam pernyataan yang diunggah di Twitter.

"Meskipun tidak disengaja dan tidak terlihat oleh publik, ini sama sekali tidak dapat diterima, dan saya minta maaf dengan sepenuh hati," lanjutnya.  

Bersama dengan pernyataannya itu, ia mengatakan akan mundur sementara dari peran politiknya, tapi masih menjabat sebagai anggota parlemen.

Baca juga: 2 Remaja Diciduk Polisi gara-gara Video Jumping Motor di Jalan Raya

"Saya sangat mengapresiasi dukungan dari staf saya dan cinta keluarga saya," ucapnya, seperti yang dilansir dari BBC.

Amos adalah anggota partai Liberal dari Perdana Menteri Justin Trudeau dan dia adalah mantan pengacara lingkungan serta anggota parlemen sejak 2015.

Pada April, dia muncul dengan keadaan telanjang dalam sesi panggilan video parlemen.

Ia menjelaskan bahwa ia secara tidak sengaja mengaktifkan videonya saat berganti pakaian kerja setelah jogging.

Baca juga: Ayah Kritikus Belarus yang Ditahan dari Ryanair Beberkan Bukti Anaknya Dipaksa Buat Video Pengakuan

Pada saat itu Amos mengatakan dia "malu" dengan kejadian itu, dan berjanji kesalahan itu tidak akan terulang kembali.

Dalam panggilan video tersebut, pria berusia 46 tahun itu terlihat berdiri di antara bendera Kanada dan Quebec, dalam keadaan telanjang. Videonya kemudian beredar luas di kalangan pers Kanada dan di media sosial.

Baca juga: Video Viral Driver Ojol dan Pengendara Motor Punguti Paku Berserakan di Jalan

Anggota parlemen lainnya, Sébastien Lemire, mengakui bahwa dia sempat mengambil foto insiden itu. Lalu, ia meminta maaf, tetapi dia tidak tahu bagaimana gambar itu sampai ke media.

Ketua DPR Anthony Rota menggambarkan insiden itu "menyedihkan" dan mengingatkan anggota parlemen tentang aturan yang melarang mereka untuk mengambil gambar atau video dari rapat.

Baca juga: Pura-pura Bunuh Diri untuk Konten Video TikTok, Remaja Pakistan Tewas Sungguhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com