JUBA, KOMPAS.com - Sudan Selatan menyatakan akan mengembalikan 72.000 dosis vaksin Covid-19, menurut seorang pejabat kementerian kesehatan kepada AFP, Selasa (25/5/2021).
Keputusan tersebut diambil setelah disimpulkan bahwa pemerintah negara Afrika itu, tidak dapat memberikan inokulasi sebelum vaksin Covid-19 kadaluarsa.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Serang Kamp Pengungsi di Sudan, 80 Orang Tewas
Negara tersebut menerima 132.000 dosis vaksin Oxford/Astrazeneca pada akhir Maret dari Covax. Inisiatif global itu bertujuan untuk memastikan negara-negara berpenghasilan rendah bisa menginokulasi warganya.
Sayangnya sejauh ini, pemerintah Sudan Selatan hanya dapat membagikan memberikan kurang dari 8.000 dosis.
Kampanye vaksin di negara itu terhambat karena keraguan masyarakat pada vaksin Covid-19.
Negara yang luas dan terbelakang dengan 12 juta penduduk itu, juga memiliki kendala logistik yang parah.
Selain pandemi, Sudan Selatan menghadapi krisis pangan darurat dan bahaya keamanan bersenjata yang meluas.
"Ada rencana untuk mengembalikan 72.000 dosis ke Covax," kata Angelo Goup Thon, kepala operasi Covid-19 di Kementerian Kesehatan Sudan Selatan, kepada AFP.
Dia mengatakan keputusan itu dibuat Minggu malam (23/5/2021) oleh Wakil Menteri Kementerian Kesehatan Sudan Selatan, Mayen Machut Achiek.
Baca juga: Sudan Resmi Tanda Tangani Perjanjian Normalisasi dengan Israel
Sudan Selatan akan memiliki 52.000 dosis yang diharapkan dapat digunakan sebelum tanggal kadaluarsa pada 18 Juli.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.