Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Janji Beri Dana Bantuan Rp 7,1 Triliun untuk Rekonstruksi Gaza

Kompas.com - 18/05/2021, 21:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

KAIRO, KOMPAS.com - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Selasa (18/5/2021), berjanji mengalokasikan dana bantuan 500 juta dollar AS (Rp 7,1 triliun) untuk merekonstruksi Gaza, setelah sepekan menjadi sasaran serangan udara Israel.

"Mesir akan menyediakan 500 juta dollar AS...untuk proses rekonstruksi di Jalur Gaza setelah peristiwa yang terjadi baru-baru ini, dengan perusahaan ahli konstruksi Mesir melaksanakan pembangunan kembali," ujar pihak kepresidenan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Israel-Palestina Hari Ini: Serangan Terparah di Gaza, DK PBB Rapat Darurat

Melansir AFP pada Selasa (18/5/2021), Kairo telah berusaha untuk memediasi gencatan senjata antara penguasa Gaza, Hamas dengan Israel, sejak bentrok mematikan meletus pada Senin (10/5/2021).

Sejak itu, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan yang dijalankan oleh Hamas.

Sementara di Israel 12 orang tewas, menurut laporan pihak otoritas di negara Yahudi tersebut.

Baca juga: Serangan Udara Israel Targetkan Gedung Kantor Bulan Sabit Merah Qatar di Gaza

Sisi mengadakan pembicaraan di Paris dengan Presiden Perancis Emmanuel Marcon dan Raja Yordania Abdullah II, yang bertujuan untuk mencari soluasi gencatan senjata cepat dari konflik mematikan tersebut.

Selain kirim dana bantuan rekonstruksi, Mesir melalui Kementerian Kesehatan juga akan memberikan 65 ton bantuan medis ke Gaza.

Rumah sakit di Gaza kewalahan menangani pasien, yang membutuhkan ahli bedah, termasuk spesialis perawatan luka bakar, serta "ventilator, tangki oksigen, dan jarum suntik", kata Menteri Kesehatan Hala Zayed pada Senin malam waktu setempat (17/5/2021).

Sisi pada Minggu (16/5/2021) memerintahkan di Rafah, perbatasan antara Gaza dan Mesir untuk dibuka. Rafah adalah satu-satunya perbatasan kantong yang tidak dikendalikan oleh Israel.

Baca juga: Bombardir Gaza, Israel Dituding Lakukan Kejahatan Perang

Dibukanya perbatasan Rafah memungkinkan warga Gaza yang terluka untuk dirawat di rumah sakit Mesir dan mengirim bantuan.

Sumber di Rafah pada Selasa (18/5/2021) mengatakan 26 truk makanan telah dikirim ke Gaza, dengan 50 ambulans siap mengangkut korban luka.

Mesir mengatakan akan membuat ruang di 11 rumah sakit nasional dengan kapasitas lebih dari 1.800 tempat tidur.

Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Gaza, setelah Hamas menembakkan rentetan roket sebagai tanggapan atas kerusuhan di Yerusalem timur yang dicaplok Israel.

Baca juga: Pasukan Israel Rilis Saat Mereka Membunuh Komandan Jihad Islam di Gaza

Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 213 orang, termasuk 61 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.400 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan.

PBB mengatakan hampir 40.000 warga Gaza telah mengungsi dan 2.500 kehilangan rumah mereka.

Kementerian Kesehatan mengatakan serangan udara telah melumpuhkan satu-satunya laboratorium pengujian Covid-19 di daerah kantong yang diblokade tersebut.

Baca juga: Telepon PM Israel, Biden Dukung Gencatan Senjata di Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com