Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

42 Orang di Gaza Tewas dalam Serangan Udara Terbaru Israel, Terparah dalam Sepekan Terakhir

Kompas.com - 17/05/2021, 11:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

GAZA CITY, KOMPAS.com - Pemerintah Gaza menyatakan, 42 orang tewas dalam serangan udara Israel, insiden terparah sejak konflik dimulai sepekan ini.

Dalam bombardir yang dilakukan Minggu (16/5/2021), 16 perempuan dan 10 anak termasuk di antara korban tewas.

Sementara dari pihak Israel, mereka mengeklaim 10 orang, termasuk dua anak, terbunuh oleh roket Hamas sejak Senin lalu (10/5/2021).

Baca juga: Ikut Aksi Bela Palestina, Supermodel Bella Hadid Dikecam Israel

Kini, korban tewas akibat serangan udara mencapai 188 orang termasuk 33 perempuan dan 55 anak, dengan 1.230 lainnya mengalami luka.

Baik "Negeri Zionis" maupun Hamas sebagai penguasa wilayah terus saling serang, tak menunjukkan tanda bakal mengendur.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan, krisis ini bakal tak terkendali jika terus dibiarkan.

Guterres meminta baik kepada Israel maupun Hamas untuk menciptakan desskalasi ketegangan di Jalur Gaza.

Lynn Hasting, Wakil Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah berkata, pihaknya meminta izin agar bisa mengirim bahan bakar.

Sebab dalam kalkulasi mereka, bahan bakar yang makin menipis bisa membuat rumah sakit dan fasilitas penolong di Gaza mengalami mati listrik. Namun ditolak dengan alasan tak aman.

Baca juga: Israel: Menara Perkantoran yang di Bom Bukan Pusat Media Internasional tapi Markas Besar Hamas

Pada Senin pagi (17/5/2021), Tel Aviv meluncurkan 80 serangan udara ke Gaza City begitu Hamas menembakkan roketnya.

Apa yang terjadi Minggu?

Dilansir BBC, jet tempur "Negeri Zionis" menyerang jalanan sibuk pada Minggu tengah malam, menyebabkan tiga bangunan runtuh dan puluhan orang terbunuh.

Faksi Palestina tersebut kemudian merespons dengan menembakkan roket sepanjang malam, hingga sore waktu setempat.

Jutaan warga Israel langsung bersembunyi begitu sirene berbunyi, begitu juga dengan penduduk Palestina.

Namun, rendahnya sumber daya di Jalur Gaza membuat mereka tidak tahu harus berlindung di mana.

Baca juga: Detik-detik Menara di Gaza Runtuh Dibom Israel, Terekam dalam Siaran TV

Kepada Reuters, Riyadh Eshkuntana mengungkapkan baru saja menidurkan putrinya di kamar yang dia rasa takkan terjangkau serangan.

Dari semua keluarganya, hanya putrinya, Suzy (6), yang selamat. Istri dan tiga anaknya yang lain tewas.

Dia menuturkan saat serangan terjadi, dia langsung berlari untuk mengecek anak-anaknya, sementara istrinya lebih dulu sampai dan mendekap mereka.

"Kemudian serangan udara kedua menghantam kamar ini. Atapnya hancur dan saya tertimbun reruntuhan," ungkapnya.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui, mereka menyerang terowongan yang dipakai milisi untuk menyergap.

Baca juga: Akibat Rentetan Serangan Israel ke Jalur Gaza, 10.000 Warga Palestina Mengungsi

Hantaman rudal di terowongan membuat bangunan di atasnya ikut runtuh, menyebabkan korban pada warga sipil.

IDF kemudian mengeklaim mereka hanya menyasar hunian yang dipakai oleh para pemimpin maupun logistik Hamas.

Tim penyelamat Gaza bekerja tak kenal lelah untuk mengeluarkan orang-orang yang masih terperangkap di reruntuhan.

Kementerian kesehatan Palestina mengonfirmasi, Dr Ayman Abu Al-Ouf, anggota tim penanganan virus corona tewas dalam serangan udara.

Baca juga: Kelompok Pro-Israel Bentrok dengan Pendukung Palestina di Kanada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com