Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Bersumpah Bela Kepentingan Nasional dan Mengecam "Russophobia" dalam Perayaan Kemenangan Perang Dunia II

Kompas.com - 09/05/2021, 18:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (9/5/2021), bersumpah akan "dengan tegas" membela kepentingan nasional dan mengecam "Russophobia".

Pesannya disampaikan dalam peringatan 76 tahun kemenangan Rusia dalam Perang Dunia II, saat memberikan pidato dihadapan ribuan tentara dan veteran di Red Square.

"Rakyat Soviet menepati sumpah suci mereka, membela tanah air dan membebaskan negara-negara Eropa dari wabah hitam," kata Putin kepada kerumunan yang berkumpul,seperti yang dilansir dari AFP pada Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Diplomat AS, China, dan Rusia Desak Kerja Sama, tapi Masih Bertikai

"Rusia secara konsisten membela hukum internasional. Pada saat yang sama, kita akan dengan tegas membela kepentingan nasional kita untuk menjamin keselamatan rakyat kita," seru Putin.

Pemimpin Rusia itu juga mengecam kembalinya ideologi era Perang Dunia II, ketika "slogan-slogan tentang superioritas rasial dan nasional, anti-semitisme dan Russophobia, menjadi semakin sinis".

Badan RIA Novosti yang dikelola negara melaporkan bahwa lebih dari 12.000 personel militer ambil bagian dalam parade perayaan tahunan tersebut di ibu kota Rusia. Selain itu, ada sekitar 190 peralatan militer dan 76 jet tempur dan helikopter yang ikut meramaikan acara.

Baca juga: Rusia Setujui Vaksin Sputnik Light, Cukup 1 Dosis Ampuh 79,4 Persen

Parade Hari Kemenangan, menjadi acara tahunan setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, dirayakan di puluhan kota di seluruh negeri.

Selama dua dekade kekuasaan Putin, hari libur nasional ini menjadi momen yang semakin penting untuk memproyeksikan kekuatan militer Rusia yang terbaru.

Lembaga survei yang dikelola negara, VTsIOM, pada pekan ini menunjukkan bahwa 69 persen orang Rusia melihat hari peringatan nasional tersebut sebagai hari libur terpenting di kalender.

Sepertiga responden mengatakan kepada VTsIOM bahwa mereka akan ambil bagian dalam perayaan tersebut, sementara seperlima mengatakan mereka akan menonton di televisi.

Baca juga: AS Janji Bakal Menanggapi Setiap Aksi Agresi dari Rusia

Ketegangan dengan Barat

Peringatan 76 tahun kemenangan Rusia pada Perang Dunia II 1945 terjadi ketika ketegangan dengan Barat telah mencapai hampir masa Perang Dingin dalam beberapa pekan terakhir.

Para diplomat Rusia diusir dari negara-negara Eropa karena skandal spionase.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskwa atas perlakuan terhadap kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, dan tuduhan peretasan serta serangan dunia maya.

Moskwa telah meningkatkan aktivitas militer di luar negeri, melakukan intervensi rezim Bashar al-Assad dalam perang saudara Suriah. Mereka juga secara luas dipandang sebagai pendukung separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Baca juga: Cegat Pesawat Pengintai AS, Rusia Kirim Jet Tempurnya

Ketegangan dalam konflik yang meletus setelah Moskwa mencaplok Krimea pada 2014, juga meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com