Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pria Lemparkan Kantong Penuh Kecoak ke Restoran, Bertepatan Perjamuan Polisi

Kompas.com - 09/05/2021, 16:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com – Dua pria berpakaian hitam melemparkan kantong berisi lebih dari 1.000 kecoak di sebuah restoran di Taiwan pada Senin (3/5/2021) malam waktu setempat.

Ketika itu, restoran tersebut sedang ada perjamuan yang dihadiri oleh komisaris polisi Taipei dan New Taipei sebagaimana dilansir Taiwan News.

Acara itu digelar oleh Kantor Polisi Jalan Wolong Kota Taipei di restoran G House di Jalan Xinsheng Utara, Distrik Zhongshan, Taipei.

Baca juga: Takut Kecoak, Istri Minta Pindah 18 Kali dalam 3 Tahun, Suami Tak Tahan dan Minta Cerai

Dalam acara tersebut, ada 70 meja dengan lebih 700 tamu, termasuk Komisaris Departemen Kepolisian Taipei Chen Jia-chang dan Komisaris Departemen Kepolisian New Taipei Huang Tsung-jen.

Sekitar pukul 19.24 waktu setempat, dua pria berpakaian hitam melemparkan sejumlah kantong berisi kecoak di meja resepsionis di G House.

Setelah melakukan aksinya, kedua pria tersebut langsung melarikan diri sebagaimana dilaporkan oleh Channel News Asia.

Polisi lantas membentuk tim khusus untuk menyelidiki insiden tersebut. Chen mengawasi langsung penyelidikan itu secara pribadi.

Baca juga: Pasangan Ini Pindah Rumah Sampai 18 Kali karena Istri Takut Kecoak

Berdasarkan temuan awal, tim berhasil mengidentifikasi lima tersangka, empat pria dan satu wanita. Setelah itu, kelimanya berhasil diringkus.

Kelima orang tersebut tinggal di Distrik Beitou Taipei dan diyakini terlibat dalam sengketa keuangan dengan pemilik G House.

Dalam konferensi pers pada Selasa (4/5/2021), Chen mengatakan bahwa melempar kantong berisi kecoak adalah tindakan kekerasan dan harus dihukum berat.

Dia mengatakan, polisi berhasil mengidentifikasi identitas para tersangka dan mereka akan ditangani sesuai dengan hukum.

Jenis kecoak yang dilempar ke tempat tersebut adalah kecoak Turkestan dan dapat dibeli di toko yang menyediakan perlengkapan akuarium.

Baca juga: AS Beri Lampu Hijau untuk Taiwan di WHO, China Kirimkan Ancaman Keras

Chen menuturkan, kecoak jenis tersebut memang berukuran kecil dan kemungkinan digunakan sebagai pakan ikan.

Dia berujar, ketika insiden itu terjadi, dia melihat para karyawan di aula perjamuan sedang menghadapi semacam situasi dan kecoak mulai bermunculan di ruang makan.

Setelah itu, dia langsung memutuskan untuk membentuk tim khusus di tempat itu dan saat itu juga.

Chen, yang akan pensiun pada Juli, mengatakan anggota tim khusus bergadang sepanjang malam untuk melakukan penyelidikan.

Dia juga telah melaporkan masalah tersebut kepada Wali Kota Taipei Ko Wen-je.

Baca juga: Warga China Berhasil Lolos ke Taiwan Modal Perahu Karet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com