KOMPAS.com – Layaknya barang-barang atau mesin lainnya, satelit tidak bertahan selamanya. Pada akhirnya semua satelit menjadi tua, aus, rusak, dan akhirnya mati.
Lalu, apa yang terjadi setelah satelit tersebut tidak berfungsi?
Melansir NASA, ada dua perlakuan bagi satelit yang tidak lagi berfungsi yang mengorbit di luar bumi, tergantung jarak objek tersebut dengan bumi.
Baca juga: Kronologi Roket China Long March 5B Jatuh di Samudra Hindia, Dunia Sempat Tegang
Perlakuan pertama adalah menggunakan bahan bakar terakhir satelit untuk memperlambatnya dan demikian akan jatuh dari orbit dan terbakar di atmosfer.
Perlakuan kedua adalah mengirim satelit tersebut lebih jauh lagi dari bumi. Perlakuan ini biasanya dilakukan terhadap satelit yang jaraknya jauh dengan bumi.
Kenyataannya, kedua perlakukan tersebut tidak hanya berlaku kepada satelit, namun juga benda-benda ruang angkasa buatan manusia, alias wahana ruang angkasa lain.
Untuk perlakuan pertama, wahana ruang angkasa yang jatuh ke bumi akan terbakar habis oleh atmosfer bumi.
Baca juga: Roket Long March 5B Dinyatakan Jatuh ke Samudra Hindia, Pakar: Nampaknya China Menang Taruhan
Namun ada juga wahana ruang angkasa berukuran besar yang tidak habis terbakar atmosfer bumi. Wahana ruang angkasa yang tidak habis terbakar dan jatuh ke bumi inilah yang akan “dikubur”.
NASA melaporkan, ada sebuah “kuburan” di mana benda-benda ruang angkasa buatan manusia, alias wahana ruang angkasa, dibuang ke sana.
Lokasinya “kuburan” ini terletak di wilayah di Samudra Pasifik bagian selatan, timur Selandia Baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.