TAIPEI, KOMPAS.com - Menteri kesehatan Taiwan mendapat pembelaan dari Perdana Menteri Su Tseng-chang, menyusul kenaikan kasus Covid-19 di sana.
Pulau yang kini berusaha direbut oleh China itu menangani dengan baik pandemi virus corona sepanjang 2020.
Dari 1.145 kasus yang mereka laporkan, kebanyakan merupakan kasus impor. Kasus domestik hanya muncul secara sporadis.
Baca juga: Sukses Tangani Pandemi, Taiwan Minta Dukungan Indonesia agar Masuk WHO
Namun sejak April, Taiwan mendapati 26 kasus Covid-19. Diduga berasal dari sebuah hotel dekat bandara Taoyuan, dekat Taipei.
Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mendapat kritikan, terutama dari partai oposisi utama Kuomintang.
Sebabnya Chen dianggap menerbitkan kebijakan yang memperparah wabah, seperti tak pakai masker maupun pilot asing dicampur di satu hotel.
Kepada awak media, Su menerangkan pemerintaj sudah memberlakukan penerapan ketat untuk menanggulangi virus corona.
Di antaranya mencatat nama orang yang masuk tempat umum untuk membantu pelacakan jika terjadi kasus baru.
Meski begitu, Su mengakui tidak semua orang mematuhi aturannya, dan aparat tak mungkin bisa mengawasi semua tempat.
Baca juga: Ibu Kota Rusia Tawarkan Uang Agar Warganya Mau Vaksinasi Covid-19 dengan Sputnik V
"Seorang Chen Shih-chung, meski dia Tuhan yang lahir kembali, takkan mampu menanggungnya sendirian," tegasnya.
Karena itu, Su menyatakan kini pemerintah tengah meninjau peraturan apa yang bisa mereka ketatkan untuk menangkal transmisi.
Dilansir Reuters Selasa (4/5/2021), sebelumnya pemerintah sudah melarang warganya untuk bepergian ke India.
Baca juga: Covid-19 di Malaysia Makin Parah, Banyak Pasien Usia Muda Meninggal
Sebabnya, saat ini negara Asia Selatan itu tengah diterpsa tsunami Covid-19, dengan 12 hari terakhir mereka mencatatkan kasus harian di atas 300.000.
Adapun hotel yang menjadi klaster terbaru di Taiwan sudah dievakuasi dan dibersihkan sejak pekan lalu.
Semua tamunya dilaporkan dibawa ke pusat karantina untuk menjalani pemeriksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.