Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomat AS, China, dan Rusia Desak Kerja Sama, tapi Masih Bertikai

Kompas.com - 09/05/2021, 15:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Associated Press melaporkan bahwa diplomat top dari Amerika, China, dan Rusia mendesakkan kerja sama global yang diperkuat pada Jumat (7/5/2021), serta kesadaran perlunya mengatasi tantangan-tantangan global serta pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tetapi mereka bertikai seputar pandangan dunia mereka yang berbeda-beda dan siapa yang seharusnya disalahkan antas ancaman terhadap multilateralisme.

Pertemuan tingkat tinggi DK PBB menandai penampilan bersama mereka, meskipun dilakukan secara virtual. Menlu Amerika Antony Blinken hadir dalam pertemuan itu, bersama mitranya dari Rusia dan China.

Baca juga: Diplomat Senior Swiss di Iran Tewas Jatuh dari Gedung Bertingkat

Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu China Wang Yi, yang memimpin sesi ini sebagai pemimpin dewan bulan ini.

Meskipun ada perbedaan-perbedaan besar khususnya seputar HAM dan demokrasi, ketiganya mengatakan, mereka siap bekerja sama dengan semua negara untuk menanggapi tantangan-tantangan internasional mulai dari pandemi Covid-19 dan perubahan iklim sampai pengakhiran konflik serta bantuan untuk orang-orang yang terpuruk.

Kata Blinken, komitmen pasca PD ke 2 oleh negara-negara untuk bekerja sama untuk menghindari konflik, mengatasi penderitaan serta membela HAM berada “dalam kekacauan yang serius” dan dia mengacu kepada nasionalisme yang muncul kembali, penindasan yang meningkat, serta persaingan yang semakin tajam.

Kata Blinken, “Tidak ada satu pun negara, seberapa besarpun kuatnya – yang bisa menanggapi tantangan ini sendirian.”

Itulah sebabnya Amerika akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga multilateral untuk menghentikan Covid-19, mengatasi krisis iklim, membendung penyebaran dan penggunaan senjata nuklir, mengerahkan bantuan kemanusiaan serta mengelola konflik,” dikutip dari VOA Indonesia.

Baca juga: Rusia Juga Usir Diplomat Italia sebagai Aksi Balas Dendam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com