Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket China Diprediksi Jatuh di Australia

Kompas.com - 09/05/2021, 08:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Roket Long March 5B milik China yang jatuh ke Bumi diprediksikan semakin mendekat ke Australia.

Badan Antariksa Eropa telah mengkonfirmasi roket Long March 5B China telah jatuh ke orbit Bumi yang rendah.

Minggu pagi waktu setempat (9/5/2021) diprediksikan roket berada di atas Samudra Pasifik, 24 menit lebih awal dari laporan sebelumnya, seperti yang dilansir dari News.com pada Minggu (9/5/2021).

Baca juga: AS Berharap Roket China yang Jatuh Tak Terkendali ke Bumi Tak Melukai Orang

Organisasi penelitian luar angkasa AS, Aerospace Corporation, telah meramalkan bahwa roket seberat 18 ton akan masuk kembali ke atmosfer bumi sekitar pukul 3 pagi pada Minggu (9/5/2021) Greenwich Mean Time, yang akan menjadi pukul 1 siang AEST.

Lintasan saat ini menempatkan sampah luar angkasa di lautan Pasifik antara Peru di pantai barat Amerika Selatan dan Hao di Polinesia Perancis, tepat di utara Pulau Paskah dan selatan Meksiko.

Baca juga: Mengenal Roket China Long March 5B yang Akan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi

Namun, proyeksi tersebut sangat tidak pasti dan bahkan ketika mulai semakin dekat ke Bumi, kemungkinan untuk menempuh jarak tertentu sebelum mencapai darat atau laut.

Ilmuwan Australia, Dr Fabian Zander dari Institut Teknik Lanjutan dan Ilmu Luar Angkasa Universitas Queensland Selatan, mengatakan tidak ada cara untuk memastikan di mana pesawat itu akan mendarat.

“Jawaban singkatnya adalah kami tidak benar-benar tahu di mana itu akan turun,” katanya kepada Seven 's Weekend Sunrise.

“Perkiraan terbaik kami saat ini menuju ke Samudra Hindia, jadi itu berada di antara Afrika dan Australia," imbuhnya, "Dan itu mungkin akan terjadi besok sekitar tengah hari AEST (9/5/2021).” 

Roket sebagian besar mungkin akan terbakar sebelum mencapai permukaan Bumi, tapi tidak semua.

Roket Long March 5B, yang membawa modul stasiun luar angkasa China telah jatuh ke orbit Bumi dan sekarang berisiko jatuh lebih rendah.

Baca juga: Roket China Akan Jatuh Tanpa Kendali ke Bumi, Ini Perkiraan Lokasi Jatuhnya

Roket itu berhasil meluncurkan modul Tianhe pada pekan lalu, yang akan menjadi tempat tinggal bagi Stasiun Luar Angkasa China (CSS) di masa depan.

Sayangnya, roket sepanjang 30 meter, salah sati yang terbesar yang pernah diluncurkan, jatuh ke Bumi tanpa terkendali.

Roket meluncur ke Bumi dengan kecepatan 7 km setiap detiknya, telah melewati wilayah New York utara, Madrid, Beijing, menurut laporan yang dilansir dari The Independent pada Minggu (9/5/2021).

Baca juga: China Sebut Kerusakan dari Roket yang Bakal Jatuh Tak Terkendali Sangat Kecil

Ada kekhawatiran bahwa roket itu bisa mendarat di daerah yang berpenghuni.

Terakhir kali roket Long March diluncurkan pada Mei 2020, puing-puingnya dilaporkan berjatuhan di desa-desa Pantai Gading.

Roket yang meluncur dengan sangat cepat membuat para ilmuwan masih belum tahu kapan akan mendarat, tetapi kemungkinan akan terjadi sebelum 10 Mei 2021.

Baca juga: AS Tidak Akan Tembak Roket China yang Bakal Jatuh Tak Terkendali ke Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com