Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sebut Kerusakan dari Roket yang Bakal Jatuh Tak Terkendali Sangat Kecil

Kompas.com - 07/05/2021, 16:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China menyatakan, kerusakan karena roket yang bakal jatuh tak terkendali ke atmosfer Bumi sangatlah kecil.

Roket Long March-5B dilaporkan jatuh ke orbit setelah terpisah dari stasiun luar angkasa "Negeri Panda".

Pakar militer dari AS menerangkan, tubuh dari benda angkasa itu akan jatuh pada Sabtu atau Minggu (9/5/2021).

Baca juga: AS Tidak Akan Tembak Roket China yang Bakal Jatuh Tak Terkendali ke Bumi

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menerangkan, pihaknya tidak berencana untuk menembak jatuh komponen tersebut.

"Kami memang untuk melakukan itu (menembak jatuh). Tetapi kami tidak berencana untuk melaksanakannya," ujar Austin.

Dia menuding Beijing sudah ceroboh karena roketnya sampai terpisah dan masuk secara tak terkendali.

Menhan Austin menegaskan, seharusnya negara yang mengoperasikan komponen luar angkasa harus mempertimbangkan keamanan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, berusaha tidak membesarkan dampak kerusakan dari roket itu.

"Kemungkinan menimbulkan kerusakan terhadap aktivitas penerbangan maupun melukai orang sangatlah kecil," ulas Wang.

Baca juga: Pentagon Waspadai Jatuhnya Roket China di Wilayah Berpenghuni

Wang mengeklaim, sejumlah komponen Long March-5B akan hancur saat mereka memasuki atmosfer Bumi.

Dia berjanji otoritas "Negeri Panda" akan memberikan perkembangan kepada publik dalam waktu yang ditentukan.

Dilansir AFP Jumat (7/5/2021), Beijing menggelontorkan miliaran dollar AS untuk mengeksplorasi luar angkasa.

Baca juga: Roket Long March 5B China Jatuh Tanpa Kendali, Akan Masuk Atmosfer Bumi Minggu Ini

Pemerintahan Xi Jinping berusaha menyamai pencapaian yang dilakukan AS, Rusia, hingga negara-negara Eropa.

Pada April, mereka meletakkan tonggak sejarah dengan meluncurkan stasiun luar angkasa Heavenly Palace.

China juga menyatakan pada Maret, mereka berencana membangun stasiun di Bulan, berkolaborasi bersama Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com