Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Roket China Long March 5B yang Akan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi

Kompas.com - 08/05/2021, 14:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Roket China bernama Long March 5B akan jatuh tak terkendali ke Bumi dan berisiko menghantam daerah berpenghuni.

Roket Long March 5B ini adalah pendorong modul pertama untuk membangun stasiun luar angkasa China.

Kantor berita AFP pada Jumat (7/5/2021) mewartakan, roket ini akan jatuh bukan karena kesalahan teknis, melainkan memang didesain seperti itu.

Baca juga: Roket Long March 5B China Jatuh Tanpa Kendali, Akan Masuk Atmosfer Bumi Minggu Ini

Dari orbit rendah Bumi, roket ini ditarik secara bertahap oleh gravitasi ke permukaan planet.

Benda semacam itu biasanya akan bergesekan dengan panasnya atmosfer saat mendekati Bumi, tetapi ukuran roket China ini sangat besar sampai seberat 18 ton, sehingga kecil kemungkinan bisa terbakar semua.

"Mengingat ukuran obyeknya, pasti akan ada potongan besar yang tersisa," kata Florent Delefie, astronom di Observatorium Paris-PSL.

"Jika roket terdiri dari bahan yang tidak terpisah saat masuk kembali, itu bahkan lebih berisiko. Tampaknya itulah kasus Long March 5B," imbuhnya.

Sementara itu, Nicolas Bobrinsky kepala teknik dan inovasi di European Space Agency (ESA) menerangkan, China seharusnya mengantisipasi entri ulang terkontrol dengan retrorocket.

"Ini dilakukan Rusia saat mereka memindahkan stasiun Mir dari orbit Bumi," terang Bobrinsky.

Baca juga: Pentagon Waspadai Jatuhnya Roket China di Wilayah Berpenghuni

Kemungkinan skenario jatuhnya roket China Long March 5B

Roket China Long March 5 meluncurkan misi pengembalian sampel bulan Chang'e 5 ke orbit dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Pulau Hainan di China selatan pada 24 November 2020 waktu Beijing. (Kredit gambar: Administrasi Luar Angkasa Nasional China)
Administrasi Luar Angkasa Nasional China/Live Science Roket China Long March 5 meluncurkan misi pengembalian sampel bulan Chang'e 5 ke orbit dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Pulau Hainan di China selatan pada 24 November 2020 waktu Beijing. (Kredit gambar: Administrasi Luar Angkasa Nasional China)
Mengingat ketinggian roket orbit antara 150-250 kilometer, masuknya kembali obyek itu ke Bumi sangat sulit diantisipasi.

"Kami tidak dapat benar-benar mengatakan dengan tepat kapan itu akan terjadi," ujar Bobrinsky, karena tingkat yang lebih rendah di atmosfer lebih rentan terhadap variasi kepadatan.

Hingga Jumat malam waktu Eropa, diperkirakan entri ulang akan terjadi antara 21.00 GMT Sabtu (8/5/2021) hingga 07.00 GMT Minggu (9/5/2021), atau Minggu pukul 04.00 dini hari WIB hingga 14.00 WIB.

"Tetapi bahkan satu jam sebelum benturan, tingkat ketidakpastian akan tinggi," lanjut Bobrinsky.

Satu hal yang pasti roket pendorong itu mengorbit pada kemiringan ke ekuator sekitar 41 derajat.

Ini berarti setiap puing akan jatuh dalam 41 derajat Utara dan 41 derajat Selatan yang mencakup daerah tropis.

Baca juga: AS Tidak Akan Tembak Roket China yang Bakal Jatuh Tak Terkendali ke Bumi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com