Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2021, 07:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Badan-badan Arab di seluruh Timur Tengah secara luas mengutuk kekerasan polisi Israel selama bentrokan dengan jemaah di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (7/5/2021), seperti yang dilansir dari The Jerusalem Post pada Sabtu (8/5/2021). 

Gerakan Islam di Israel

Gerakan Islam di Israel mengutuk tindakan Polisi Israel dan menuntut agar mereka segera menarik pasukan dari kawasan Temple Mount tersebut, setelah bentrokan terjadi yang menyebabkan 205 warga Palestina dan 17 petugas polisi Israel luka-luka usai sholat Jumat pada bulan Ramadhan.

Baca juga: Riwayat Konflik Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa

Gerakan tersebut menuntut keluarga Palestina untuk tetap dapat meningkatkan perjalanan ibadah ke masjid dalam beberapa hari mendatang, dan terutama pada hari ke 28 Ramadhan, yang dimulai pada Sabtu malam (8/5/2021).

Dikatakan "pendirian Israel" menanggung tanggung jawab atas hasil serangan dan provokasi baru-baru ini oleh para pemukim di lingkungan utara Sheikh Jarrah di Yerusalem.

Komite Tindak Lanjut Tinggi untuk Warga Arab Israel, sebuah organisasi ekstra-parlementer yang mewakili warga Arab-Israel, menyerukan protes di semua kota Arab melawan untuk "teror pendudukan di Yerusalem."

Sekretaris Jenderal Jihad Islam mengatakan pada Jumat (7/5/2021) bahwa "tidak mungkin untuk mentolerir apa yang terjadi di Yerusalem, dan musuh harus siap-siap dengan respons kita setiap saat."

Baca juga: Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Masjid Al-Aqsa, Hamas Serukan Demonstrasi

Hamas

Pada hari yang sama, Hamas juga mengeluarkan pernyataan untuk memperingatkan Israel tentang potensi dampak dari bentrokan di Temple Mount.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengirim pesan langsung kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepadanya "jangan bermain-main dengan api."

"Ini adalah perjuangan yang tidak dapat dimenangkan oleh Anda, tentara Anda, polisi Anda, dan seluruh negara. Kami akan mempertahankan Yerusalem apa pun pengorbanan yang harus kami lakukan," ujar Haniyet, yang dikutip dari lapor Ynet.

Sayap militer Hamas juga mengutuk keras Israel atas kekerasan di Yerusalem menurut Ynet News dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Kami memberi hormat orang-orang kuat kami di Yerusalem dan di Masjid Al-Aqsa, serta memberitahu mereka bahwa Komandan (Hamas) Muhammad Daf telah berjanji dan dia tidak akan mengingkari janjinya," kata pihak sayap militer Hamas dallam sebuah pernyataan.

Kepala Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan bahwa dia meminta duta besar Palestina untuk PBB agar mendesak pihak Dewan Keamanan PBB bersidang tentang situasi di Yerusalem, seperti bentrokan di masjid Al-Aqsa dan bentrokan di Sheikh Jarrah, Walla.

Baca juga: Update: Korban Luka Bentrokan di Masjid Al-Aqsa Jadi 200 Orang

UEA

UEA yang menormalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu, turut "mengutuk keras" bentrokan di masjid al Aqsa yang berpotensi penggusuran.

Hal itu disampaikan melalui pernyataan Menteri Luar Negeri UEA Khalifa al-Marar. Ia juga mendesak otoritas Israel untuk mengurangi ketegangan.

"UEA perlunya otoritas Israel untuk memikul tanggung jawab mereka sejalan dengan hukum internasional yaitu memberikan perlindungan yang diperlukan bagi warga Palestina," kata pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara WAM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com