Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Sepatu dan Kaus Kaki Merah Putih, Wanita Ini Didenda Rp 12,8 Juta

Kompas.com - 08/05/2021, 15:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MINSK, KOMPAS.com - Seorang wanita di Belarus didenda hingga Rp 12,8 juta karena mengenakan sepatu dan kaus kaki berwarna merah putih.

Natalia Sivtsova-Sedushkina awalnya dalam perjalanan menuju les menyetir, ketika dia ditangkap empat orang mengenakan balaklava.

Sivtsova-Sedushkina ditahan dengan alasan dia memakai pakaian yang tidak pantas, terutama warnanya dilarang.

Baca juga: Demo Belarus, Seorang Pria Bakar Diri di Depan Gedung Pemerintahan

Dia juga dituding melakukan gestur "V" saat melewati sejumlah pengguna jalan, yang kemudian membalas salamnya.

Pada 1991 sampai 1995, atau jika ditarik lebih jauh di abad 20, warna merah putih merupakan simbol di bawah pimpinan Republik Demokrasi Belarus.

Namun oleh Uni Soviet, warna itu diganti menjadi merah dan hijau, dengan palu arit yang merupakan lambang komunisme.

Setelah keruntuhan komunisme, warna itu diperkenalkan lagi oleh Presiden Alexander Lukashenko, namun tanpa palu-arit.

Karena itu, warna merah putih kini dijadikan simbol oposisi menentang pemerintahan Lukashenko, yang dianggap tidak sah.

Sivtsova-Sedushkina pun didenda 2.320 rubel atau 650 poundsterling, sekitar Rp 12,8 juta, dilansir Daily Mail Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Pemimpin Oposisi Belarus Tikhanovskaya Umumkan Siap Memimpin di Masa Transisi

Dia mendapat denda karena mengenakan warna terlarang untuk sepatu dan kaus kaki. Apalagi, jins yang dipakainya juga pendek.

Kepada Belarus Feed, Sivtsova-Sedushkina mengatakan dia sadar penampilannya cukup mencolok di kerumunan.

"Jaket dan sepati kets putih, jins cropped biru dan kaus kaki putih dengan garis merah yang dibuat Mark Formelle, yang sedikit terlihat," kata dia.

Namun dia protes karena saat kejadian, dia sedang berjalan dengan tenang dan tidak menganggu siapa pun.

Dia digiring ke kantor polisi Distrik Sovetskiy, dan ditahan selama tiga jam sebelum dilepaskan karena dia masih di bawah umur.

Baca juga: Gagal Gulingkan Presiden, Massa Demo Belarus Ganti Taktik

Ketika dihadapkan di pengadilan, dia menuntut rekaman CCTV. Namun hakim berkilah rekamannya sudah terhapus.

Sebelumnya, Sivtsova-Sedushkina juga pernah mendapat hukuman karena mendekorasi balkonnya dengan warna terlarang tersebut.

Dia mengeluh tidak punya uang sebanyak itu. Karena itu, dia mencoba untuk mengajukan banding atas hukumannya.

Sivtsova-Sedushkina mengaku dia mencoba banding untuk kaus kaki, setelah bandingnya terhadap corak sepatu ditolak.

Adapun toko yang menjual warna itu dilaporkan sudah menghentikan penjualan, meski masih ada bentuk sama dengan corak hitam.

Baca juga: Presiden Belarus Isyaratkan untuk Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com