KOMPAS.com - Seorang nenek yang memenankan lotre sebesar lebih dari Rp 400 Miliar menjadi berita terpopuler di kanal Global Kompas.com edisi Jumat (7/5/2021) hingga Sabtu (8/5/2021).
Kabar terpopuler lainnya masih datang dari India yang belum menunjukkan perubahan kondisi atas tsunami Covid-19 yang menerjangnya.
Ada pula kabar terbaru tentang Roket China yang diperkirakan akan jatuh tanpa kendali ke Bumi pada hari ini Sabtu (8/5/2021) atau Minggu (9/5/2021).
Berikut rangkuman berita internasional terpopuler kanal Global Kompas.com hari ini.
Seorang pensiunan di Sydney berterima kasih pada cucunya karena telah menyuruhnya membeli tiket lotre, yang menghadiahkannya uang sebesar 40 juta dollar Australia (Rp 400 miliar).
Ia merupakan salah satu dari 2 pemenang undian paling bergengsi pada 2021 berhadiah 80 juta dollar Australia kali ini.
Namun, pemenang satunya lagi tidak mengangkat telepon ketika dihubungi oleh pihak penyelenggara.
Peluang untuk memenangkan hadiah undian ini adalah 1 banding 134.490.400.
Menurut perusahaan lotre Australia bernama The Lott, nenek pemenang undian yang tinggal di daerah Campbelltown tersebut sangat kaget ketika dinyatakan menang.
Bagaimana cerita selengkapnya? Baca di sini.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Masalah Besar di Covid-19 India | Medsos Baru Trump
Gawat. Seperti itulah kata yang tepat menggambarkan tsunami Covid-19 yang tengah melanda India.
Sepanjang 24 jam terakhir, negara di Asia Selatan itu mencatatkan 412.000 kasus dan hampir 4.000 kematian harian, rekor tertinggi di dunia.
Setiap hari, media lokal mengabarkan ratapan keluarga yang kehilangan kerabatnya maupun rumah sakit yang kehabisan oksigen.
"India hampir seperti dihantam badai yang dahsyat," kata SV Subramanian, profesor kesehatan populasi dan geografi di Sekolah Kesehatan Masyarakat TH Chan, kepada USA Today.
Tsunami Covid-19 yang menerpa "Negeri Bollywood”, begitu kontras saat mereka dihantam gelombang pertama.
Apa yang membuat gelombang dua Covid-19 India begitu dahsyat dampaknya? Baca selengkapnya di sini.
Militer Amerika Serikat (AS) tidak berencana menembak jatuh roket China yang meluncur tak terkendali ke Bumi, kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada Kamis (6/5/2021).
"Kami memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal, tetapi kami tidak berencana menjatuhkannya seperti yang kami katakan," ujar Austin kepada wartawan yang dikutip AFP.
Para pakar Pentagon memperkirakan, badan roket Long March 5B yang jatuh dari orbit setelah terpisah dari stasiun luar angkasa Beijing, akan jatuh ke permukaan Bumi sekitar Sabtu (8/5/2021) atau Minggu (9/5/2021).
Namun tepatnya kapan dan di mana benda itu akan mendarat masih sulit diprediksi.
"Kami berharap itu akan jatuh di tempat yang tidak akan membahayakan siapa pun.
Mudah-mudahan di laut, atau di tempat seperti itu," kata Austin. Dia juga menyebut China teledor karena membiarkan badan roket jatuh dari orbit.
Baca berita selengkapnya di sini.
Moderna pada Kamis (6/5/2021) mengatakan, vaksin Covid-19 mereka 96 persen efektif di kalangan remaja usia 12-17 tahun, menurut hasil uji klinis pertamanya.
Sebanyak dua pertiga dari 3.235 peserta dalam uji coba di Amerika Serikat disuntik vaksin virus corona dan sepertiga lainnya diberi plasebo.
Studi tersebut menunjukkan kemanjuran vaksin terhadap Covid-19 sebesar 96 persen.
“mRNA-1273 secara umum dapat ditoleransi dengan baik tanpa adanya masalah keamanan serius yang terindentifikasi hingga saat ini,” kata Moderna.
Uji coba itu mendeteksi 12 kasus virus corona dalam 14 hari setelah suntikan pertama. Peserta lalu ditindaklanjuti rata-rata 35 hari setelah suntikan kedua.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pasien Covid-19 India Pilih ke Dukun | TKW Bersuami Jenderal Arab Saudi
Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan kasus dan kematian terbanyak akibat Covid-19, masing-masing dengan angka lebih dari 32 juta kasus dan 574.000 kematian.
Tetapi karena upaya vaksinasi di Amerika Serikat telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, infeksi baru, dan dengan demikian begitu pula angka kematian, akhirnya mulai melambat.
Kondisinya berbeda dengan India yang memiliki jumlah kasus tertinggi kedua. Total angka lebih dari 18 juta, dan mencapai rekor 362.960 tambahan kasus baru setiap hari.
Sementara Data John Hopkins menunjukkan, Brasil merupakan negara dengan jumlah kasus tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan India, dengan jumlah 14,4 juta kasus.
Namun data menunjukkan Brasil memiliki angka kematian per juta orang yang lebih banyak daripada India, dan bahkan Amerika Serikat, selama periode kematian terburuknya.
Mengapa demikian? Baca berita selengkapnya di sini.
Seorang ayah dan tiga putranya yang menjadi pelaku pemerkosaan dan sodomi terhadap putrinya mengaku tak bersalah.
Dalam sidang di Pengadilan Sesi Ayer Keroh Rabu (5/5/2021), pelaku yang berusia 51 tahun itu mendapat 35 dakwaan.
Harian Metro memberitakan, 33 di antaranya dakwaan pemerkosaan dan dua tuduhan melecehkan dan menyiksa anaknya.
Sementara tiga putranya, masing-masing berusia 23, 27, dan 29 tahun menerima 17 dakwaan pemerkosaan dan satu tuduhan sodomi.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.