Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Positif Covid-19 di India Meninggal Setelah Ditelantarkan Orangtua yang Takut Tertular

Kompas.com - 05/05/2021, 15:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Bayi positif Covid-19 di India dilaporkan meninggal setelah ditelantarkan orangtuanya, yang takut jika mereka tertular.

Bocah berusia dua bulan itu dinyatakan positif sebelum meninggal pada Minggu (2/5/2021) di Rumah Sakit Shri Maharaja Gulab Singh, Region Jammu.

Pengawas Medis Dr Dara Singh mengungkapkan, anak itu dibawa ke tempat mereka pukul 19.00 waktu setempat, dan mengembuskan napas terakhir beberapa jam kemudian.

Baca juga: Kematian akibat Covid-19 di India Bisa Berlipat Ganda Beberapa Pekan ke Depan

Kepada India Today, Dr Singh menuturkan bayi dua bulan itu menderita penyakit jantung bawaan dan kondisi medis lainnya.

"Segera setelah terkena serangan jantung, kami menggelar tes RAT yang hasilnya positif," jelas Dr Singh dilansir Daily Mirror Selasa (4/5/2021).

Dia menjelaskan orangtuanya juga diminta untuk menjalani Covid-19. Namun saat diminta, mereka langsung kabur.

Orangtua anak itu tak menjawab panggilan rumah sakit, dengan jenazah si anak dilaporkan berada di kamar mayat.

Pada Senin (3/5/2021), Teritori Bersama Jammu dan Kashmir melaporkan 3.733 kasus virus corona dan 51 kematian.

Kabar ini terjadi di tengah gelombang kedua corona yang menerjang "Negeri Bollywood" secara mengerikan, menyapu bagaikan tsunami.

Pemerintah setempat pun menangguhkan ujian bagi dokter muda dan calon perawat untuk membantu sistem kesehatan yang kolaps.

Sistem kesehatan setempat begitu kewalahan dengan rumah sakit mengalami kekosongan ranjang maupun oksigen.

Selama dua pekan, India melaporkan lebih dari 300.000 kasus harian dengan jumlah total mencapai di atas 20 juta.

Pakar menyatakan, mereka yakin angka sebenarnya yang tidak disebutkan pemerintah 10 kali lipat lebih tinggi.

Baca juga: Muncul Varian Covid-19 dari India, Singapura Perketat Pembatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com