Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Bir Oktoberfest di Jerman Batal Lagi Tahun Ini

Kompas.com - 05/05/2021, 14:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Oktoberfest Jerman, pesta bir terbesar dunia yang diadakan setiap tahun di kota Munchen tidak akan berlangsung pada 2021 karena krisis virus corona, kata Wali Kota Munchen Dieter Reiter.

Pandemi virus corona telah memaksa pemerintah lokal "dengan berat hati" membatalkan pesta rakyat yang sangat populer itu untuk kedua kalinya selama dua tahun berturut-turut.

Oktoberfest 2021 sebenarnya dijadwalkan berlangsung dari 18 September hingga 3 Oktober.

Baca juga: Selain Oktoberfest, Inilah 5 Festival Unik di Dunia

Keputusan itu dibuat oleh Perdana Menteri Negara Bagian Bayern Markus Soder dan Reiter.

Soder mengatakan, Oktoberfest adalah festival "paling global" yang pernah ada, tetapi pandemi belum cukup terkendali untuk memungkinkan orang dari seluruh dunia berkumpul di tenda.

"Di tenda bir klasik di festival besar ini, jarak sosial, masker, dan tindakan lain secara praktis tidak mungkin diterapkan," katanya. Situasinya terlalu genting, tambahnya.

"Bayangkan ada gelombang baru dan kemudian menyebar, kami tidak menginginkannya," lanjut Soder.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Awal Mula Festival Oktoberfest di Jerman

Pembatalan Oktoberfest kerugian bagi perekonomian lokal

Reiter mengatakan, membatalkan Oktoberfest lagi adalah hal yang sangat disesalkan bagi jutaan penggemarnya.

Dia menerangkan, membatalkan Oktoberfest untuk tahun kedua berturut-turut akan memiliki "implikasi eksistensial" bagi orang-orang yang biasanya bekerja di sana dan bagi perekonomian lokal.

Tahun 2019, Oktoberfest menghasilkan sekitar 1,23 miliar euro (Rp 21 triliun) untuk ekonomi lokal.

Festival tahunan yang biasanya dikunjungi sampai 6 juta orang dari seluruh penjuru dunia, telah berlangsung sejak sekitar 200 tahun yang lalu.

Baca juga: Menjajal Oktoberfest ala Jerman di Tangerang

Harapan untuk 2022

Direktur Oktoberfest Clemens Baumgärtner mengatakan, langkah itu terpaksa diambil tidak hanya karena pertimbangan kesehatan pengunjung, melainkan juga karena pertimbangan reputasi baik Oktoberfest di Munchen sebagai festival berkualitas tinggi dan aman.

Dia memperkirakan bahwa taun depan Oktoberfest bisa digelar lagi dan dipadati lebih banyak pengunjung karena orang-orang "lapar dan haus".

Oktoberfest pernah dibatalkan beberapa kali. Pesta bir ini tidak dilangsungkan selama Perang Dunia II dan dari 1946 hingga 1948.

Pada 1854, penyelenggara menghentikan Oktoberfest karena wabah kolera melanda Munchen dan menewaskan ribuan orang.

Baca juga: Berlimpah Bir dan Makanan Jerman di Oktoberfest Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com