Bagi mereka yang dianggap melanggar, hukuman paling berat adalah hukuman penjara sampai lima tahun, dan hukuman lain bisa berupa denda sampai 66 ribu dollar Australia (sekitar Rp 660 juta).
Baca juga: Covid-19 India: Wanita Ini Meninggal di Mobil karena Menunggu Lama untuk Dirawat
Kepala Bidang Medis Australia Prof Paul Kelly mengatakan walau keputusan larangan itu akan berakhir tanggal 15 Mei, namun menurutnya situasi di India masih akan memerlukan waktu berbulang-bulan untuk menjadi normal kembali.
Karena itu, menurutnya, pemerintah akan mencari jalan untuk mencegah mereka yang terkena Covid-19 untuk kembali ke Australia.
"Kami sudah mengharuskan tes Covid paling lambat 72 jam sebelum keberangkatan, kami akan memperkuat dengan keharusan melakukan tes antigen di bandara juga," katanya.
"Kami sedang melihat langkah lain untuk menurunkan angka positif dari mereka yang terbang dari India."
Baca juga: Pasien Covid-19 di India Meninggal Setelah Oksigennya Diberikan ke Pasien VIP
Sementara itu warga keturunan India di Australia mendesak pemerintah Australia untuk memberikan bantuan sebanyak mungkin ke India.
Dr Yadu Singh adalah Presiden Asosiasi Warga India di New South Wales dan mendesak pemerintah untuk melakukan vaksinasi terhadap warga Australia yang sekarang ini berada di India.
"Saya bisa memahami mengapa pemerintah Australia melarang penerbangan ini sementara," katanya.
"Namun jangan lupa bahwa warga Australia ini sekarang terdampar dan kita punya kewajiban moral, mereka adalah warga kita."
Professor Kelly mengatakan melakukan vaksinasi terhadap warga Australia di India menjadi salah satu pertimbangan, namun mengatakan akan sulit dilakukan karena warga Australia yang jumlahnya belasan ribu di India tinggal di tempat-tempat yang terpisah.
Baca juga: Kerja Berat Penggali Makam Covid-19 India: Shift 24 Jam dan Tak Bisa Puasa
Sementara dalam survei yang dilakukan lembaga Lowy Institute disimpulkan bahwa 59 persen warga Australia mendukung lebijakan pemerintah saat ini berkenaan dengan pembatasan terhadap perjalanan dari luar negeri termasuk dari India.
Saat ini sekitar 35 ribu warga Australia masih berada di luar negeri dan sudah mengatakan ingin kembali dengan 10 ribu diantaranya berada di India.
Lowy mengadakan jajak pendapat terhadap 2200 warga Australia yang juga mengatakan bahwa China sudah berhasil dalam menangani kasus Covid-19 di negara mereka.
Dari mereka yang disurvei, 59 persen mengatakan bahwa pemerintah Australia sudah memberikan dukungan yang memadai terhadap warga mereka di luar negeri, dan hanya 33 persen yang mengatakan bantuan yang diberikan tidak memadai.
Natasha Kassam dari Lowy Institute mengatakan bahwa walau survei ini dilakukan sebelum adanya krisis Covid di India, namun mayoritas warga mendukung kebijakan pemerintah.