Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Covid-19 Capai 400.000, India Diminta Lockdown 15 Hari

Kompas.com - 03/05/2021, 15:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

NEW DELHI, KOMPAS.com - India diminta menerapkan lockdown nasional selama 15 hari, setelah kasus harian Covid-19 mencapai 400.000 orang.

Pada Sabtu (1/5/2021), kementerian kesehatan setempat merinci adanya 401.993 orang yang terpapar virus corona.

Rekor kasus harian di dunia itu diperburuk dengan catatan 392.448 pada Jumat (30/4/2021), dan 3.689 korban meninggal.

Baca juga: Tak Dapat Ambulans, Janda di India Bawa Jenazah Suami Pulang dengan Becak

Secara keseluruhan, kematian karena Covid-19 di India mencapai 215.542. Namun, pakar yakin jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.

Apalagi, beredar gambar maupun video antrean jenazah di jalanan, membuat krematorium bekerja siang dan malam membakar mereka.

Pakar menyatakan, dengan prediksi mereka semakin mendekati puncak wabah, pemandangan paling buruk bisa saja mereka saksikan.

Dr Ranjeev Ranjan, ketua penasihat Institut Sains Medis All Indian menuturkan, kini pemerintah haru mempertimbangkan lockdown nasional.

Dia menerangkan karantina wilayah bisa memutus transmisi, dan membuat pemerintah bergerak cepat mengarasi kelangkaan oksigen dan vaksin.

Pengadilan Tinggi New Delhi juga menyatakan, mereka siap menindak pejabat yang ketahuan menimbun perlengkapan medis.

Baca juga: Pemilu India Saat Covid-19, Partai PM Modi Kalah di Negara Bagian Bengal Barat

"Air sudah berada di atas kepala (kondisi darurat terjadi). Cukup sudah," jelas pengadilan dikutip The Sun Minggu (2/5/2021).

Tak hanya dari pakar, Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Delhi juga menyerukan agar lockdown diberlakukan.

Dari Inggris, mereka menjanjikan akan kembali mengirim bantuan berupa 1.000 ventilator ke "Negeri Bollywood".

Baca juga: Covid-19 India: Wanita Ini Meninggal di Mobil karena Menunggu Lama untuk Dirawat

Perdana Menteri Boris Johnson, yang membatalkan kunjungan selepas wabah merebak, akan berbicara dengan PM Narendra Modi Selasa (4/5/2021).

Sementara Menteri Luar Negeri Dominic Raab akan berdiskusi dengan Menteri Urusan Eksternal Subrahmanyam Jaishankar di tengah pertemuan G7 di London.

"Kita harus bekerja sama untuk mengalahkan Covid-19. Tidak ada yang selamat hingga semuanya bebas," tegas Raab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com