Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangladesh Berikan Fasilitas Visa on Arrival bagi WNI

Kompas.com - 02/05/2021, 21:13 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Rilis

DHAKA, KOMPAS.com - Warga Negara Indonesia (WNI) kini dapat memasuki Bangladesh dengan visa on arrival tanpa biaya.

Pemerintah Bangladesh akhirnya mengeluarkan kebijakan keimigrasian terkait fasilitas visa kunjungan gratis bagi WNI, untuk memasuki wilayah Bangladesh.

"Pemberian fasilitas bagi WNI ini merupakan buah perjuangan panjang KBRI Dhaka sejak tahun 2017. Dengan fasilitas ini, warga Indonesia akan semakin mudah mengunjungi Bangladesh tanpa harus mengurus visa di kantor Perwakilan Bangladesh yang dapat memakan waktu lama," jelas Dubes RI untuk Bangladesh Rina Soemarno dalam siaran pers pada Minggu (2/5/2021).

Baca juga: Update Krisis Covid-19 India: Oksigen Bagaikan Emas, Bangladesh Tutup Perbatasan, Kiriman Bantuan Internasional

Melalui kebijakan tersebut, seluruh pemegang paspor RI yang masih berlaku di atas 6 bulan, dapat mengunjungi wilayah Bangladesh selama 30 hari, tanpa perlu melakukan pengurusan visa pada perwakilan Bangladesh di luar nageri.

Visa yang akan diberikan pada saat kedatangan di bandara Dhaka juga akan dibebaskan dari biaya.

Pemberian fasilitas visa kunjungan gratis tersebut merupakan bentuk kebijakan timbal balik Pemerintah Bangladesh, atas pemberian fasilitas bebas visa bagi Warga Negara Bangladesh, yang telah ditetapkan melalui PP nomor 21 tahun 2016.

Dengan ditetapkannya kebijakan serupa pada masing-masing negara, diharapkan mobilitas antar pemangku kepentingan di Indonesia-Bangladesh dapat menjadi lebih lancar, dan kerja sama di antara kedua negara dapat terus meningkat.

Fasilitas ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha Indonesia dalam memanfaatkan peluang dan potensi kerja sama yang ada di Bangladesh.

"Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat terus menjadi salah satu mitra dagang utama Bangladesh" lanjut Dubes Rina Soemarno.

Baca juga: Kapal Feri di Bangladesh Tenggelam, 5 Orang Dilaporkan Tewas

Fasilitas ini juga akan mempermudah WNI yang ingin melakukan kunjungan singkat untuk menengok sanak saudaranya yang berada di Bangladesh. Saat ini terdapat sekitar 380 WNI yang berdomisili di Bangladesh.

Meski demikian, pemberian fasilitas untuk WNI oleh Pemerintah Bangladesh saat ini sedang ditangguhkan realisasinya. Ini mengingat pandemi Covid-19 yang masih belum membaik di Bangladesh.

Bangladesh saat ini, sedang berjuang melawan gelombang kedua wabah Covid-19, sehingga pemerintah masih menutup perbatasan dan menangguhkan penerbangan internasional dari dan ke Bangladesh.

Implementasi Free Visa on untuk WNI secara nyata masih harus menunggu pengumuman selanjutnya, seiring dengan membaiknya situasi.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Fungsi Pensosbud KBRI Dhaka pada email socio.culture@indonesia-bd.org.

Baca juga: Sedikitnya Lima Anak Tewas dalam Kebakaran Besar di Kamp Pengungsi Rohingya Bangladesh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com