Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga India Murka, Jutawan Kriket Tetap Berlaga di Kota Hotspot Covid-19

Kompas.com - 01/05/2021, 15:13 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW DELHI, KOMPAS.com - Warga India meluapkan amarah di media sosial terkait keputusan “aneh” Indian Premier League (IPL) untuk terus bermain di hotspot Covid-19 New Delhi.

Semantara ibu kota India itu tengah dilanda gelombang baru Covid-19 yang mengerikan. Korban meninggal meningkat dan sistem perawatan kesehatan mereka di ambang kehancuran.

Ratusan orang berkeliaran di sekitar kota dengan putus asa mencari tempat tidur rumah sakit. Banyak yang beralih ke dukun dalam upaya menyelamatkan diri dari pandemi.

Baca juga: Corona India Terbaru: Catat Rekor Buruk 400.000 Kasus dalam Sehari

Tapi bintang kriket India dari Jos Buttler, Rohit Sharma dan Jasprit Bumrah turun ke lapangan pada Kamis (29/4/2021).

Pertandingan IPL terbaru antara Rajasthan Royals melawan Mumbai Indian tersebut, berlangsung di Stadion Arun Jaitley di tengah Delhi.

Pejabat liga yang acuh tak acuh terus melanjutkan musim meskipun pandemi mencengkram negara itu.

Kritik tajam ditujukan terutama karena pertandingan itu berada tepat di seberang rumah sakit Covid-19 terbesar di New Delhi - LNJP.

Baru beberapa hari lalu fasilitas kesehatan itu dilaporkan hanya memiliki sisa pasokan oksigen 2 jam, dan memaksa pasien untuk berbagi tempat tidur.

Krisis Covid India tidak menunjukkan tanda-tanda lambat. Terbaru pada Sabtu (1/5/2021), Hindustan Times melaporkan lebih dari 400.000 kasus Covid-19 baru tercatat di negara Asia Selatan itu dalam 24 jam terakhir.

Seorang editor, yang menulis untuk layanan berita digital India Scroll.in, memberi label IPL sebagai “tontonan aneh” minggu ini.

Para pemain kriket terus hidup dan bekerja dalam gelembung “biosecure” mereka, yang jauh dari realitas Covid-19 di kota utama India itu.

Baca juga: 3 Rumah Sakit Kebakaran saat Tsunami Covid-19 Menyapu India

Polisi dan ambulan siaga di luar Stadion Arun Jaitley di New Delhi pada 28 April 2021 selama pertandingan kriket Indian Premier League (IPL).AFP PHOTO/TAUSEEF MUSTAFA Polisi dan ambulan siaga di luar Stadion Arun Jaitley di New Delhi pada 28 April 2021 selama pertandingan kriket Indian Premier League (IPL).

Tekanan terus meningkat pada otoritas kriket untuk menangguhkan musim ini. Banyak penggemar berpendapat bahwa stadion harus digunakan dalam upaya bantuan Covid-19 daripada untuk olahraga.

Pertandingan Kamis menampilkan Chris Morris dan Sharma beraksi. Keduanya merupakan pemain IPL dengan bayaran terbesar dengan masing-masing 1,6 juta poundsterling (Rp 31,9 miliar) setahun dan 1,5 juta poundsterling (Rp 29,9 miliar) setahun.

Seorang pejabat senior Dewan Pengawas Kriket di India, bersikeras bagaimanapun IPL memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan selama masa-masa terberat negara itu.

“Mungkin lebih penting sekarang untuk menggelar IPL, ketika ada begitu banyak hal negatif di sekitar,” kata pejabat itu, seperti dilansir The Guardian.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Global
Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com