Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Sebut AS Telah "Bergerak", Janjikan Perubahan Positif

Kompas.com - 29/04/2021, 16:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menyebut, kini mereka "sudah bergerak" dan menjanjikan adanya perubahan positif.

Biden memperingati 100 hari pertamanya menjabat dengan berpidato di depan Kongres, seraya mempromosikan paket anggaran 1,8 triliun dollar AS.

Stimulus itu rencananya digunakan untuk penyediaan pendidikan anak pra-sekolah, pembebasan uang kuliah selama dua tahun, perawatan anak, dan subsidi bagi keluarga.

Baca juga: Erdogan Minta Biden Evaluasi Negara Sendiri, Terkait Pernyataan Genosida

Presiden 78 tahun itu juga menggunakan pidato tersebut untuk membahas wabah virus corona, yang sudah membunuh 574.000 warga AS.

Joe Biden menyatakan saat dia pertama menjabat pada 20 Januari, AS laksana rumah yang tengah kebakaran.

"Kami harus bertindak," jelas presiden dari Partai Demokrat itu seperti diberitakan Sky News Rabu (28/4/2021).

Salah satu janjinya adalah vakainasi 100 juta orang di 100 hari pertama, yang berhasil dia lewati di 60 hari pertama.

Karena itu, dia menargetkan 220 juta orang mendapat vaksin Covid-19 sebelum 100 hari pertamanya jatuh pada akhir April.

Biden menyatakan, saat dia pertama kali menjabat hanya 1 persen rakyat lanjut usia yang divaksin, jumlah yang kini meningkat menjadi 70 persen.

Baca juga: Erdogan Marah ke Biden yang Sebut Turki Ottoman Lakukan Genosida pada 1,5 Juta Orang Armenia

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengalahkan virus ini. Kita tidak boleh lengah," kata dia.

Meski begitu, dia menuturkan dengan dukungan rakyat AS, mereka berhasil mendapatkan pencapaian bagus dalam urusan logistik di tengah corona.

Pidato itu makin terasa bersejarah karena ada dua perempuan yang duduk di belakang presiden ke-46 itu.

Mereka adalah Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua House of Representatives Nancy Pelosi, yang juga berasal dari Demokrat.

Pidato tersebut terasa ganjil karena mayoritas menterinya tidak hadir, plus politisi Partai Republik yang berkilah "jadwalnya bentrok".

Baca juga: Joe Biden Punya Kebiasaan Mengawasi Cucu-cucunya, Seperti Apa Itu?

Keganjilan itu tak menghentikan mantan Senator Delaware itu untuk terus menyuarakan harapan di tengah wabah.

Dia menggunakan kesempatan tersebut untuk memulihkan hubungan dengan sekutu, yang sempat rusak di era pendahulunya, Donald Trump.

Biden mengatakan tidak ada negara yang bisa melewati serangan siber, gelombang migrasi, maupun virus corona sendirian.

Jadi, dia menyerukan agar AS bisa menjadi "senjata bagi negara lain". Sedikit perubahan dari jargon "senjata demokrasi" saat Perang Dunia II.

"Saat ini, AS mulai bergerak dari keadaan yang kacau menjadi penuh dengan peluang," lanjut Biden.

Baca juga: Joe Biden Nyatakan Peristiwa Pembunuhan Armenia pada 1915 di Akhir Massa Kerajaan Ottoman Adalah Genosida

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com