Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa Indonesia saat Tsunami Covid-19 India: Saya Tak Berani ke Laboratorium

Kompas.com - 29/04/2021, 14:53 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

NEW DELHI, KOMPAS.com - India saat ini merupakan negara dengan peningkatan kasus Covid-19 terbesar di dunia. Dalam sepekan terakhir, kasus hariannya bisa melebihi angka 300.000 kasus.

Ada sejumlah mahasiswa asal Indonesia sedang belajar di sana dengan sebagian atas biaya sendiri dan yang lainnya mendapat beasiswa dari Pemerintah India.

Lantas bagaimana kondisi mereka di India, saat virus corona dilaporkan merenggut korban jiwa setiap empat menit?

Baca juga: Viral #ResignModi di Facebook di Tengah Tsunami Covid-19 India

ABC Indonesia berbicara dengan dua orang diantaranya, yaitu Fikri, mahasiswa S1 yang sekarang menjadi Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di India, serta Anggy Eka Pratiwi, mahasiswi S3 yang baru tiba tiga bulan lalu untuk melanjutkan pendidikan di kota Jodphur di negara bagian Rajashtan.

Peningkatan penularan selama beberapa pekan terakhir terjadi merata di seluruh India, dan tampak sekali di kota Jodphur, negara bagian Rajashtan, di mana Anggy Eka Pratiwi sekarang tinggal.

Anggy, berusia 25 tahun, baru tiga bulan tiba kembali ke India untuk melanjutkan pendidikan doktoralnya di Indian Institute of Technology.

"Saya memutuskan kembali ke India untuk mengikuti kegiatan akademik langsung di kampus, karena susah sekali mengikuti pelajaran lewat online," kata Anggy dalam percakapan dengan wartawan ABC Sastra Wijaya, Selasa (27/4/2021).

Anggy sebelumnya sudah pernah tinggal di India ketika menyelesaikan pendidikan S2 di kota Gujarat.

Baca juga: Update Covid-19 di India: 3.645 Meninggal dalam 24 Jam Terakhir

Ia mendapat beasiswa dari Pemerintah India untuk menyelesaikan pendidikan di bidang Ilmu Komputer dan Teknik.

Anggy mengatakan ia memutuskan datang ke India pada Januari lalu, saat situasinya relatif lebih tenang dan jumlah kasus Covid-19 yang menurun.

Ia adalah satu dari sekitar 40 mahasiswa asal Indonesia yang sekarang masih bertahan di India dari keseluruhan sekitar 70-80 orang yang berstatus mahasiswa Indonesia di India.

"Keadaan di kota sangat sepi sekarang karena adanya penerapan lockdown dari pemerintah, namun di kampus keadaan normal seperti biasa," kata Anggy yang tinggal di hostel di kampusnya.

Kota Jodphur dengan penduduk sekitar satu juta orang memberlakukan lockdown sampai 2 Maret.

Baca juga: AS Kirim Bantuan Covid-19 Senilai Rp 1,4 Triliun ke India

"Awalnya waktu saya datang tidak banyak kasus. Sejak Maret tiba-tiba meledak dan penyebarannya tinggi sekali. Misalnya ada 10 orang yang positif kemudian akan menyebarkan ke 100 orang," tutur Anggy.

"Beberapa hostel di kampus juga ditutup karena mahasiswa yang positif terkena kasus," ujar Anggy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com