Setelah melakukan upaya pencarian selama berpekan-pekan, kapal itu dinyatakan hilang, bersama dengan 44 orang di dalamnya.
Puing-puing ARA San Juan ditemukan tahun berikutnya, 460 kilometer sebelah tenggara tenggara Comodoro Rivadavia.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Tenggelam, AS Tawarkan Bantuan Alat Canggih untuk Angkat ke Permukaan
Pada Agustus 2013 terjadi ledakan yang disebabkan oleh kebakaran di atas kapal selam Angkatan Laut India INS Sindhurakshak.
Kapal selam tersebut membawa hulu ledak, torpedo, dan rudal. Setelah meledak, kapal tersebut tenggelam dan 18 kru dinyatakan meninggal.
Pada Agustus 2005, satu unit wahana penyelamat Rusia, kapal selam Priz AS-28, dan tujuh awaknya terjebak 190 meter di bawah permukaan laut.
Kapal selam tersebut terjebak setelah baling-balingnya terjerat kabel bawah air.
Awak kapal terdampar dalam kegelapan di dalam kapal selam yang membeku dengan suplai oksigen yang menipis.
Setelah tiga hari, kapal selam itu berhasil dibebaskan dan kru berhasil diselamatkan ketika wahana penyelamat Inggris memotongnya kabel yang menjerat baling-baling.
Baca juga: Dunia Internasional Turut Mewartakan Kabar Terkini KRI Nanggala-402
Pada Januari 2005, kapal selam milik AS USS San Francisco bertabrakan dengan gunung bawah laut sekitar 560 kilometer selatan Guam di Kepulauan Mariana.
Insiden tersebut terjadi ketika kapal selam itu dalam perjalanan berkecepatan tinggi ke Australia.
Seorang pelaut tewas dan 97 lainnya luka-luka. Tabrakan itu dilaporkan sangat parah sehingga kapal selam itu hampir tenggelam.
Baca juga: Pakar Asing Perkirakan KRI Nanggala-402 Saat Ini Sudah Kehabisan Oksigen
Sebanyak 70 orang yang terdiri atas perwira dan awak kapal kapal selam kelas Ming milik China dilaporkan tewas pada Mei 2003.
Insiden tersebut terjadi saat kapal selam itu melakukan latihan di timur pulau Neichangshan. Diduga, mereka tewas karena keracunan karbon monoksida.
Pemerintah China hanya mengatakan bahwa ada "masalah mekanis".
Baca juga: Ramai Istilah Eternal Patrol Saat KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Apa Itu?
Pada 12 Agustus 2000, kapal selam dengan peluru kendali milik Rusia, K-141 alias Kursk, tenggelam ke dasar Laut Barents setelah dua ledakan di haluannya.