ARIEGE, KOMPAS.com - Eksperimen "manusia goa" yang diikuti 15 relawan di Perancis sudah selesai, dan para peserta menceritakan pengalaman hidupnya selama percobaan itu.
Selama 40 hari mereka hidup tanpa ponsel, jam, bahkan sinar matahari untuk menguji kemampuan adaptasi manusia ketika diisolasi.
Insider pada Minggu (25/4/2021) melaporkan, kelompok itu terdiri dari delapan pria dan tujuh wanita. Mereka hidup di goa Lombrives sebagai bagian dari proyek senilai 1,4 juta dollar AS (Rp 20,3 miliar) yang disebut Deep Time.
Baca juga: Biksu Buddha Ini Diselamatkan setelah 4 Hari Terperangkap di Goa
Proyek yang dipimpin Human Adaptation Institute itu berakhir pada Sabtu (24/4/2021) setelah 40 hari masa tinggal berakhir.
Mengutip laman Kompas.id, para sukarelawan yang dipimpin penjelajah Perancis-Swiss, Christian Clot, keluar dari goa Lombrives di Ariege, di barat daya Perancis sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Senyum yang lebar dari wajah pucat para sukarelawan disambut tepuk tangan meriah ketika mereka keluar dari goa.
Para sukarelawan memakai kacamata khusus untuk melindungi matanya yang setelah sekian lama berada dalam kegelapan.
Baca juga: Ilmuwan yang Kumpulkan Sampel Sars di Sebuah Goa Mengaku Digigit Kelelawar yang Terinfeksi
Selama hidup sebagai manusia goa, para relawan tidur di tenda-tenda, dan membuat listrik sendiri dengan sepedah kayuh karena tidak ada cahaya alami.
Tidak mengherankan, mereka dengan cepat kehilangan kesadaran soal waktu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.