Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Selidiki Sistem Pertahanan yang Gagal Cegat Serangan Suriah di Dekat Reaktor Nuklir

Kompas.com - 24/04/2021, 04:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel meluncurkan penyelidikan untuk menemukan penyebab sistem pertahanan udaranya gagal menembak rudal Suriah yang mendarat di dekat reaktor nuklirnya.

Melansir Russian Today (RT) pada Rabu (22/4/2021), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa rudal permukaan-ke-udara, SA-5, diluncurkan dari Suriah menargetkan jet tempur Israel yang melakukan serangan udara di Dataran Tinggi Golan. 

Namun, rudal Suriah itu melewati target dan meledak di sebuah desa yang berjarak hanya beberapa mil dari Dimona, kota gurun Negev tempat reaktor nuklir Israel berada, pada Kamis pagi waktu setempat (22/4/2021).

Baca juga: Rudal Suriah Meledak Dekat Reaktor Nuklir Rahasia, Langsung Dibalas Israel

IDF mengatakan bahwa mereka tidak percaya bahwa situs nuklir tersebut secara khusus ditargetkan dan bahwa rudal itu tidak dimaksudkan untuk menyerang situs tertentu di darat.

Proyektil tidak mengakibatkan cedera atau kerusakan serius.

Radar Israel mendeteksi bahwa setidaknya satu rudal sedang menuju ke gurun Negev, memicu sirene di daerah tersebut dan mengirim kru anti-udara IDF untuk beraksi.

Namun, langkah-langkah pertahanan gagal menghentikan SA-5 untuk mendarat.

Baca juga: Iran Gembira Ada Ledakan di Israel, Dikira Guncang Pabrik Rudal

Mengomentari insiden tersebut, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengakui dalam konferensi pers di Tel Aviv bahwa upaya untuk mencegat rudal "tidak berhasil" dan bahwa IDF sedang menyelidiki apa yang salah.

“Biasanya kami melihat hasil yang berbeda,” kata Gantz.

IDF telah menolak untuk mengidentifikasi bahwa sistem pertahanan udaranya gagal untuk menembak jatuh proyektil Suriah.

Menanggapi rudal Suriah yang tampaknya tidak sesuai target, Israel mengklaim telah menargetkan serangan balik ke wilayah Suriah di dekat kota Dumair, yang terletak sekitar 24 mil (40 km) dari Damaskus.

Baca juga: Pensiunan Jenderal Israel Akui Tak Mudah Lumpuhkan Program Nuklir Iran

Pertahanan udara Suriah dikatakan telah mencegat "sebagian besar rudal musuh," menurut juru bicara militer. Beberapa tentara Suriah dilaporkan terluka dalam serangan Israel.

Israel sering mengandalkan sistem pertahanan rudal Iron Dome untuk melindunginya dari proyektil yang ditembakkan oleh militan Hamas di Gaza.

Dalam banyak kasus, Israel mengklaim perisai rudal tersebut mampu mencegat roket yang masuk.

Pada Februari, dinas keamanan dalam negeri Israel menangkap seorang pria Arab atas tuduhan dia memata-matai dan memberikan informasi tentang pertahanan rudal negara kepada Hamas.

Baca juga: 81 Persen Warga Dewasa Sudah Divaksin, Israel Cabut Kewajiban Pakai Masker

Saling serang dengan rudal terjadi di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Israel dan Suriah.

Pesawat-pesawat tempur Israel secara rutin melakukan serangan di wilayah Suriah, meskipun IDF jarang berkomentar tentang operasinya itu.

Awal bulan ini, empat prajurit Suriah terluka dalam serangan rudal yang dilaporkan datang dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Baca juga: Israel Kembali Gempur Jalur Gaza Lewat Serangan Udara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com