TEHERAN, KOMPAS.com – Media pemerintah Iran menyoroti ledakan kuat yang mereka sebut terjadi di pabrik rudal Israel yang sensitif.
Laporan ledakan serupa muncul di situs media Israel, Haaretz, dan tampaknya media Iran mengambil laporan ledakan itu dari sana.
Baca juga: Ledakan di Depan Katedral Makassar dalam Pantauan Media Asing
Insiden tersebut terjadi pada waktu yang sensitif sebagaimana dilansir The Jerusalem Post, Rabu (21/4/2021).
Beberapa suara pro-Iran secara online mengejek Israel atas ledakan tersebut.
?????? ???? ??? ???? ????? ??????? pic.twitter.com/Z8ifNZAyij
— ???? ????? ??? ??? ???????? (@EdyCohen) April 20, 2021
Media Tasnim, mengutip media Palestina pro-Hamas, melaporkan adanya ledakan mengerikan di Israel.
Media itu melaporkan, ledakan itu terjadi di situs industri militer sensitif di daerah Gush Dan. Tasnim juga mengutip saksi mata yang melihat api pada ketinggian yang luar biasa.
Baca juga: Pensiunan Jenderal Israel Akui Tak Mudah Lumpuhkan Program Nuklir Iran
Tasnim menambahkan, Israel enggan berkomentar tentang insiden tersebut.
Tasnim mewartakan, situs itu bertanggung jawab atas produksi senjata perang canggih termasuk berbagai rudal.
Kendati demikian, laporan di Haaretz mengatakan bahwa ledakan itu adalah pengetesan rutin di pabrik Tomer untuk senjata canggih di Israel.
Sebuah video ledakan dan tersebar luas di media sosial pada 21 April menunjukkan adanya ledakan besar, mirip dengan jenis ledakan yang terjadi saat amunisi meledak.
Baca juga: Wakil Komandan Pasukan Elite Iran, Mohammad Hejazi, Meninggal Dunia
Jenis ledakan serupa yang disebabkan oleh amunisi telah terjadi di Irak dan Ukraina dalam beberapa tahun terakhir.
Arabs 48, sebuah situs berbahasa Arab, mengatakan bahwa ledakan itu terjadi di dekat Ramle.
Tahun lalu Calcalist menyebut Tomer sebagai perusahaan milik Israel yang terlibat dalam penggerak roket.
Tomer juga dilaporkan sedang mengembangkan teknologi roket rahasia.
Baca juga: Iran Klaim Mampu Perkaya Uranium Hingga 60 Persen
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.