Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiswah: Kisah di Balik Penutup Kabah di Mekkah

Kompas.com - 15/04/2021, 16:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Kabah di Mekkah, merupakan bangunan suci bagi umat Islam dunia. Bangunan ini awalnya dibangun dari batu di tempat yang diyakini sebagai situs asli tempat perlindungan yang didirikan oleh Adam.

Karena pentingnya Kabah, tirai megah yang menutupinya menjadi sangat penting. Tirai itu dikenal sebagai “Kiswah”.

Baca juga: Arab Saudi: Hanya Jemaah yang Sudah Divaksin Covid-19 Diizinkan Umrah ke Mekkah

Kiswahh dianggap sebagai simbol penghormatan dan ketuhanan pada Bayt Al-Haram, sebutan lain untuk Kabah yang berarti “Rumah Suci.” Semuanya adalah bagian dari ekspresi kedekatan dengan Tuhan.

Terakhir pada Juli 2020, Gubernur Mekkah Pangeran Khalid Al-Faisal menyerahkan Kabah Kiswah (kain hitam) kepada pengurus senior Kabah, Saleh bin Zain Al-Abidin Al-Shaibi atas nama Raja Salman.

Kiswah akan diganti pada hari kesembilan di bulan Dul Hijjah, mengikuti tradisi Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Dilaporkan bahwa setelah pembebasan Mekkah pada tahun kesembilan Hijriah, Nabi menutupi Kabah dengan kain dari Yaman, ketika menunaikan ibadah haji.

Kiswah diganti setahun sekali selama haji, setelah jemaah pergi ke Gunung Arafah. Ini juga sebagai persiapan untuk menerima jemaah keesokan harinya, yang bertepatan dengan Idul Adha.

Sementara itu, General Presidency for the Affairs of the Two Holy Mosques telah mengangkat bagian bawah Kiswah sekitar tiga meter. Area itu lalu ditutup dengan kain katun putih, dengan lebar kira-kira dua meter dari keempat sisinya.

Langkah tersebut dirancang untuk menjaga kebersihan dan keamanan Kiswah, dan mencegah kerusakan pada kain tersebut.

Baca juga: Selama Ramadan, Arab Saudi Izinkan 50.000 Jemaah Umrah di Mekkah

Perubahan warna

Warna penutup Kabah telah berubah secara teratur selama berabad-abad.

Nabi Muhammad menutupinya dengan kain dari Yaman bergaris putih dan merah. Lalu Abu Bakar Al-Siddiq, Umar ibn Al-Khattab, dan Utsman ibn Affan menutupinya dengan warna putih. Ibn Al-Zubayr menutupinya dengan brokat merah.

Pada zaman Abbasiyah, Kabah pernah dibungkus dengan warna putih sekali, dan sekali dengan warna merah. Sedangkan Sultan Seljuk menutupinya dengan brokat kuning.

Khalifah Abbasiyah Al-Nassir mengubah warna Kiswah menjadi hijau dan kemudian menjadi brokat hitam. Warna ini kemudia tetap dipertahankan hingga hari ini.

Fawaz Al-Dahas, direktur Pusat Sejarah Mekkah, mengatakan kepada Arab News: “Kabah ditutupi sekali dengan kain warna putih, sekali warna merah, dan sekali dengan hitam. Pilihan warna didasarkan pada sumber pengadaannya di setiap zaman."

Kain Qubati dibawa dari Mesir dan merupakan salah satu jenis kain terbaik yang digunakan untuk menutupi Kabah. Yamani Kiswah juga merupakan kain berkualitas dan paling terkenal pada saat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com